Pahami.id – Setiap kali musim hujan tiba, wilayah Kecamatan Gempol, Pasuruan menjadi langganan banjir. Penyebabnya, pendangkalan sungai dan tumpukan sampah.
Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Syamsul Hidayat mengatakan, keterlibatan semua pihak dibutuhkan untuk mengatasinya. Peran masyarakat dan swasta penting untuk mencegah banjir terulang.
“Kami canangkan 2024 nanti Gempol bebas banjir,” ujarnya, dikutip Senin (31/7/2023).
Dia mengungkapkan, mengubah mindset masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai penting, selain menyiapkan infrastruktur. Sungai bukan tempat sampah.
Sampah yang dihasilkan juga harus dipilah atau diolah secara kreatif sehingga volume residu yang berakhir di TPA pun bisa berkurang. “Untuk itu memang harus ada pendampingan, bukan sekadar sosialisasi saja,” ungkapnya.
Syamsul mengapresiasi kepedulian Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia yang ikut mengelola sampah di wilayahnya.
CCEP Indonesia berkolaborasi dengan FKPL Kabupaten Pasuruan telah menjalankan program pengelolaan sampah sejak empat tahun lalu. Program tersebut berupa pendampingan memilah dari sumber dan bantuan infrastruktur pengolahan sampah bagi warga Kepulungan, Gempol.
Tahun ini program tersebut menyasar masyarakat Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol serta Sukoreno dan Sukolelo, Kecamatan Prigen.
Ketua FKPL Fatoni mengatakan, dukungan dari berbagai pihak seperti ini dibutuhkan. Tanpa itu pengurangan dan pengolahan sampah akan menjadi lebih berat. “Pola-pola pengolahan sampah secara kolaboratif seperti ini yang kami perluas ke desa-desa di Pasuruan,” katanya.
Regional Corporate Affairs Manager PACS CCEP Indonesia Armytanti Hanum Kasmito mengatakan, komitemen menjaga alam terus dikampanyekan. Pihaknya mendorong terciptanya dampak dan penerima manfaat yang lebih besar.
CCEP Indonesia mendapat sertifikat penghargaan dari Kabupaten Pasuruan atas program pengelolaan sampah.