Pahami.id – Fedi Nuril mulai diserang buzzer setelah memutuskan mengambil langkah politik tidak mendukung capres, cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Namun, sesuai janjinya di awal, Fedi siap menghadapi segala tudingan dan fitnah yang dilontarkan padanya.
Terlihat di akun X pribadi Fedi Nuril, Selasa (6/2/2024), kritik yang datang dari para buzzer benar-benar ditanggapi satu per satu. Pertama, Fedi menjelaskan alasan dirinya masih menyebut dugaan keterlibatan Prabowo Subianto dalam penculikan aktivis tahun 1998.
“Saya masih berdiskusi karena kami belum diadili dan masih ada yang belum kembali baik hidup maupun mati,” kata Fedi Nuril.
Fedi Nuril juga memaparkan bukti nyata tidak terpenuhinya hak-hak korban penculikan tahun 1998 melalui aksi Kamisan yang masih rutin digelar hingga saat ini.
“Sejak tahun 2007 hingga saat ini, Aksi Kamisan masih dilaksanakan setiap hari Kamis di depan Istana Negara,” kata Fedi Nuril.
Fedi Nuril pun mengaku sudah cukup umur untuk memahami penculikan aktivis tahun 1998. Saat itu, Fedi sendiri masih duduk di bangku SMA.
Saat kejadian, saya sudah duduk di bangku SMA dan sampai saat ini saya masih makan cireng, kata Fedi Nuril.
Oleh karena itu, Fedi Nuril tak henti-hentinya menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Siapa pun yang menyerang prinsipnya, Fedi akan melawannya dengan berbagai argumen.
“Saya tidak peduli narasinya basi atau tidak. Saya hanya ingin bersuara, kata Fedi Nuril.
Seperti diketahui, Fedi Nuril menghebohkan publik dengan pilihan politiknya jelang Pilpres 2024. Ia menyatakan hanya memiliki dua calon presiden dan wakil presiden yang akan mendapat suaranya nanti.
“Saya pasti tidak akan memilih 02,” kata Fedi Nuril di X awal Februari lalu.
Saat itu Fedi Nuril belum menyebutkan pasangan mana yang didukungnya. Hal itu pula yang diungkapkan Fedi hari ini, di tengah berbagai tudingan dirinya berpihak pada kubu Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo.
“Saya masih belum menentukan pilihan,” kata Fedi Nuril.