Diungkapkan Prabowo Saat Debat Semalam, Ini Arti Kumaha Serta Kosakata Lain Dalam Percakapan Bahasa Sunda – Berita Jatim

by
Diungkapkan Prabowo Saat Debat Semalam, Ini Arti Kumaha Serta Kosakata Lain Dalam Percakapan Bahasa Sunda

Pahami.id – Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto pada debat ketiga Pilpres 2024 tadi malam, Minggu (7/1/2024) menggunakan kata ‘kumaha’ dalam bahasa Sunda.

Sekadar informasi, ungkapan ‘bagaimana’ terlontar saat Prabowo Subianto menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan.

Saat itu, Prabowo menjawab setuju dengan pendapat Ganjar. Namun, dia tidak setuju dengan orang yang hanya bisa bicara.

Kata ‘Kumaha’ dalam bahasa Sunda terucap dari mulut Prabowo. “Bagaimana saya bisa setuju dengan Pak Ganjar? Itu bukan omong kosong! Bagaimana saya bisa benar-benar setuju dengan Pak Ganjar ya? (yeee) kalau benar masuk akal, saya setuju, kalau Anda yang mengatakannya, bukan?” katakan?,” katanya, dikutip dari cuplikan debat capres ketiga tadi malam.

Menurut Prabowo yang menjabat Menteri Pertahanan RI, kepemimpinan tentunya perlu menjadi contoh yang baik, tidak hanya sekedar bicara atau berjanji kepada masyarakat.

“Jadi pemimpinnya baik negara, mau perorangan, kita harus memimpin dengan memberi contoh, kita ingin membawa agenda, cerita, kenapa kita tidak bisa bekerja? Mengapa negara-negara selatan melirik Indonesia? Karena kita punya berhasil membangun perekonomian kita. Jadi kita tidak bisa bekerja. “Bicara saja, ingarso sung tulodo (Untuk menjadi pemimpin harus bisa menjadi teladan bagi orang-orang disekitarnya),” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Mengutip dari berbagai sumber dan kamus bahasa Sunda, berikut pengertian bagaimana dan kosa kata lainnya;

Calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan (kanan) pada Debat Capres III di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Pahami.id/Alfian Winanto]

Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah dengan jumlah penutur terbanyak kedua setelah bahasa Jawa. Sebarannya meliputi berbagai wilayah di Jawa Barat antara lain Bandung Raya, Cirebon, Indramayu, Bogor, Sukabumi, dan Provinsi Banten.

Namun di wilayah Jakarta sendiri, bahasa Sunda kerap menjadi perbincangan antarwarga. Beberapa kosakata mungkin masih asing bagi masyarakat luar Jawa Barat, salah satunya adalah bagaimana.

Jika diterjemahkan tiap kata, how artinya bagaimana. Ini adalah kata tanya sederhana untuk menanyakan keadaan atau situasi.

Selain bagaimana, masih ada pula kosakata lain yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari bahasa Sunda.

Dirangkum dari Kamus Sunda-Indonesia, berikut contoh percakapan bahasa Sunda yang dapat didengar: Hai lagi (Halo lagi), Tiasa kotak teu (Bolehkah kita bertemu atau tidak), saha namina (Siapa namamu), apa kabar ( Bagaimana kabarmu sehat).