Pahami.id – Indra Kristianto menjawab tudingan Shinta Bachir soal terlalu posesif sampai membuatnya ketakutan selama mereka berumah tangga. Lewat pengacaranya, Syarif Hidayatullah Nasution, Indra Kristianto mempertanyakan bentuk teror yang dimaksud.
“Konotasi teror itu apa?” ujar Syarif Hidayatullah Nasution di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2023).
Indra Kristianto merasa tidak pernah melakukan teror apa pun ke Shinta Bachir. Seingatnya, justru Shinta Bachir sendiri yang menghubungi dan meminta dia datang di tengah proses cerai.
“Terakhir ketemu itu 30 Juli. Tidak ada pengancaman, tidak ada pemaksaan. Malah saya yang disuruh datang,” terang Indra Kristianto.
Indra Kristianto juga tidak pernah berinisiatif menemui Shinta Bachir selama proses cerai. Ia cuma datang bila diminta secara langsung.
“Hiperbola itu. Mas Indra juga sejak 1 Agustus sudah tidak ada kontak secara langsung,” kata Syarif Hidayatullah Nasution.
Ditambah lagi untuk saat ini, akses komunikasi Indra Kristianto ke Shinta Bachir juga sudah terputus karena diblokir.
“Mohon maaf, saya udah nggak ada komunikasi sama mba Shinta. Nomor saya diblok, Instagram saya diblok,” beber Indra Kristianto.
Pun sebelum ada masalah, Indra Kristianto merasa cuma berkomunikasi biasa dengan Shinta Bachir untuk menanyakan kabar saja. Masih lumrah menurut Indra Kristianto bila suami ingin tahu bagaimana kondisi istri.
“Kalau misal yang diasumsikan teror adalah pertanyaan-pertanyaan tentang sudah pulang belum, sudah makan belum, mau pulang aku jemput, itu juga bukan bentuk teror, itu komunikasi,” jelas Syarif Hidayatullah Nasution.
Oleh karenanya, Indra Kristianto lewat sang pengacara meminta Shinta Bachir untuk berhenti melebih-lebihkan masalah. Termasuk soal kemungkinan mempolisikan suaminya sendiri gara-gara tudingan posesif.
“Coba, sebutkan satu pasal yang bisa menghukum Mas Indra hanya karena menghubungi istrinya,” ucap Syarif Hidayatullah Nasution.
Sebagaimana diketahui, Shinta Bachir menyebut Indra Kristianto terlalu posesif sampai membuatnya ketakutan dan merasa terteror. Sampai minggu lalu, perempuan 37 tahun menyebut sang suami masih berusaha mengawasi gerak-geriknya hingga menimbulkan rasa tidak nyaman.
