Pahami.id – Kabar kurang mengenakkan menghampiri Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. Ia diduga telah menerima titipan uang dari salah seorang Awam Aparatur Negara (ASN) di Pemkab setempat.
Tuduhan ini disampaikan salah satu kepala puskesmas dan tersebar di platform media sosial WhatsApp (WA). Dalam pesan yang beredar, ASN memberikan simpanan melalui ajudan bupati.
Baddrut Tamam menjelaskan kabar tersebut. Dia membantah tuduhan itu.
“Ini bohong. Saya tidak pernah menerima apapun dari kepala puskesmas,” ujarnya, Minggu (2/7/2023).
Politisi PKB itu menduga, kabar tersebut sengaja disebar karena pihak yang bersangkutan tidak menerima alih pekerjaan dan lokasi baru tidak sesuai keinginannya.
Pemindahan dilakukan Pemerintah Kabupaten Pamekasan pada 27 Juni 2023. Sebanyak 176 orang termasuk beberapa kepala puskesmas dan delapan kepala dinas dipindahkan.
Diakuinya, akhir-akhir ini ada isu sampingan yang bertujuan membangun ketidakpercayaan terhadap pemimpin.
Baddrut menegaskan, sejak menjabat kepemimpinan Pamekasan, pihaknya berkomitmen membangun pemerintahan yang transparan dan bebas korupsi.
Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya dengan bekerjasama dengan KPK dan Kejaksaan Negeri Pamekasan untuk mengawal dan memonitor anggaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
“Saya tidak pernah bicara soal uang, apalagi menyuap siapapun. Saya jamin selama saya menjadi bupati di Pamekasan, saya jamin tidak akan ada jual beli jabatan,” ujarnya.
Sebelumnya, sejak dipindahkan, salah satu kepala puskesmas yang dipindahkan menyebarkan berita di WA dan mengungkapkan kekecewaannya karena telah dipindahkan. Pengakuan bahwa ia telah melakukan setoran uang setiap bulan.
