Dibocorkan Taqy Malik, UAS Ngaku Difitnah dan Dicap Teroris Saat Dukung Prabowo di 2019 – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Taqy Malik turunkan tubuhmu Guru Abdul Somad atau biasa disebut UAS. Seperti diketahui, UAS kerap diserang warganet karena mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Melalui unggahan di Instagramnya, Taqy Malik menyampaikan ucapan UAS kepada para pengikutnya.

“Setiap aku posting di IG, FB, TikTok, dan YouTube beberapa hari terakhir ini, kamu ‘menghiasi’ dengan hinaan dan semacamnya. Kalau menurutmu itu membuatku takut, keras hati dan semacamnya. Kamu salah gan,” tulisnya itu seperti dikutip Selasa (20/2/2024).

Masih dalam unggahan Taqy Malik, UAS membeberkan dua langkah yang dilakukan untuk menentukan calon presiden mana yang akan didukungnya.

Pertama, UAS menyeleksi calon yang paling sedikit kerugiannya dengan menggunakan metode akhaff ad-Dhararain (least damage).

Lebih lanjut, khatib berusia 46 tahun itu menunjukkan dukungannya melalui pertemuan. Namun, ia tidak pernah ikut kampanye karena merasa bukan anggota kampanye.

“Kalau saya sudah mengambil keputusan, berarti saya siap dengan segala konsekuensinya. Resiko saya terima di tahun 2019,” kata UAS dalam unggahan Taqy Malik.

UAS mengaku bertemu Prabowo Subianto di rumah KH Abdul Rasyid Syafi’i pada 11 April 2019.

“Pada 12 April 2019 mereka membagikan meme fitnah terhadap saya di Twitter Pak Said Didu. Pak Said Didu menjelaskan bahwa Twitternya telah diretas,” ujarnya.

“Gubernur Riau juga membagikan meme penghinaan ini di grup IPDN. Memfitnah nama saya di depan para kepala mukim dan kepala desa se-Riau,” imbuhnya.

Diungkapkan UAS, saat itu ia diadili oleh Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau. Padahal, menurutnya, tidak ada unsur kampanye dalam pembicaraan dengan Prabowo saat itu.

“Dia mengirimkan empat surat somasi. Akhirnya Juli 2019 saya mengundurkan diri dari ASN,” ujarnya.

Ustaz Abdul Somad dan Anies Baswedan. [Instagram/@ustadzabdulsomad]

Tekanan yang diterima UAS tidak berhenti sampai di situ. Ustaz keturunan Batak dan Melayu ini mengaku terus menerus diikuti sehingga menyebabkan hidupnya tidak stabil dan menghilang untuk sementara waktu pada tahun 2019.

Selain itu, UAS juga dilarang di beberapa negara seperti Timor Leste, Swiss, Belanda, Inggris, dan Singapura karena dicap sebagai teroris.

Bukan hanya UAS saja yang mendapat perlakuan buruk, melainkan orang-orang terdekatnya. Oleh karena itu ia berusaha menjauhi kerabat dekatnya demi keselamatan mereka.

“Kalau suka kawan-kawan tolong share postingan ini, kasihan gurunya,” tulis Taqy Malik seraya mengajak para pengikutnya untuk membagikan apa yang diterima UAS berkat dukungannya terhadap Prabowo pada pemilu 2019.

Kontributor: Chusnul Chotimah