Pahami.id – Salah satu dampak besar dari perkembangan teknologi adalah perubahan cara masyarakat bertransaksi dan menikmati layanan perbankan. Permintaan nasabah akan layanan transaksi perbankan yang praktis semakin meningkat sejalan dengan tren digitalisasi saat ini. Namun, masih ada sebagian masyarakat yang belum sepenuhnya mengetahui literasi digital hingga perbankan. Oleh karena itu, perbankan masih perlu menyediakan cara agar semua segmen nasabah dapat mengakses layanan perbankan.
Menghadapi situasi tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggunakan strategi hybrid bank dalam mengubah proses bisnis, inovasi model bisnis, dan tata kelola jaringan dengan menggabungkan kapabilitas digital, jaringan fisik, dan layanan penasihat keuangan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha. Arga menjelaskan, koordinasi ketiga hal tersebut akan menghadirkan layanan perbankan terintegrasi yang tersedia sesuai dengan perjalanan nasabah Indonesia.
“Hal ini sejalan dengan komitmen BRI untuk memberikan layanan perbankan yang cepat, mudah, dan aman bagi masyarakat,” ujarnya.
Per Desember 2022, channel digital BRI telah terpakai sebesar 98,41% dibandingkan konvensional 1,59%.
“Jadi mayoritas nasabah BRI tidak lagi bertransaksi melalui unit kerja fisik, tetapi lebih memilih bertransaksi secara elektronik menggunakan kanal digital kami,” imbuhnya.
Dalam hal ini, BRImo merupakan produk utama BRI untuk melayani nasabah. Seperti diketahui, pertumbuhan volume transaksi BRImo hingga Oktober 2022 mencapai Rp 2.084 triliun atau lebih dari dua kali lipat pada periode yang sama tahun 2021. Jumlah pengguna BRImo meningkat 73,55% yoy menjadi 22,37 juta pengguna. Selain itu, jumlah transaksi pada periode yang sama meningkat 118,10% yoy. Jumlah transaksi BRImo juga meningkat dari 649 juta transaksi pada Oktober 2021 menjadi 1.417 juta transaksi pada Oktober 2022.
Tak hanya itu, transformasi digital BRI juga terlihat melalui upaya pembuatan BRISPOT yang telah memangkas waktu pemrosesan kredit dari 2 minggu menjadi 1 hari. Kemudian, berbagai layanan perbankan juga diberikan melalui platform API BRI, BRIAPI yang telah melayani lebih dari 475 mitra. Produk digital ini diyakini akan berdampak besar bagi kenyamanan nasabah dalam mengakses layanan keuangan BRI.
Arga optimis dengan mentransformasikan proses bisnis BRI yang sudah ada dan membawanya ke ranah digital tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga produktivitas. Ini kemudian digabungkan dengan pendekatan kedua melalui penciptaan bisnis digital. Tujuannya adalah untuk menemukan sumber pertumbuhan dan pendapatan bisnis baru. Perpaduan keduanya akan membawa BRI untuk mencapai dua hal sekaligus, melayani nasabah dengan lebih baik dan menjawab kebutuhan mereka serta mendukung kinerja korporasi yang lebih baik di tahun 2023.