Ayahnya Mati akibat Tragedi 9/11, Pidato Pete Davidson Soal Konflik Palestina-Israel jadi Sorotan – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Komedian Pete Davidson membuka program Saturday Night Live atau SNL baru-baru ini. Dia muncul di pembuka musim 49 di mana Taylor Swift membuat penampilan cameo yang mengejutkan.

Dalam sambutannya, mantan kekasih Kim Kardashian itu membahas kehidupan tragisnya. Siapa sangka, pria berusia 29 tahun ini menjadi korban tragedi maut 9/11.

Pada tahun 2001, ayah Pete Davidson yang berprofesi sebagai petugas pemadam kebakaran menjadi salah satu korban serangan teroris di gedung kembar World Trade Center, New York, AS.

Terkait hal tersebut, Pete mengutarakan isi hatinya dan membahas konflik Israel-Palestina yang kini kembali memanas.

“Saya tahu Anda berpikir, siapa yang lebih baik untuk membicarakan hal ini selain Pete Davidson? Jadi, dalam banyak hal, saya adalah orang yang tepat untuk membicarakan hal ini karena ketika saya berusia 7 tahun, ayah saya meninggal karena teroris. menyerang. Jadi aku tahu hal seperti itu di sini,” kata Pete.

Lanjutnya, ia merasa takut karena melihat banyak foto medan perang yang mengerikan. Menariknya, Pete tak segan-segan membahas penderitaan ‘anak-anak Palestina’, negara yang tidak diakui rakyatnya.

“Saya melihat banyak gambaran yang mengerikan. Penderitaan anak-anak, anak-anak Israel dan anak-anak Palestina. Dan itu membawa saya pada hal yang mengerikan, tempat yang mengerikan.”

Kim Kardashian dan Pete Davidson. [Antara]

“Tidak ada seorang pun yang pantas menderita seperti ini, terutama anak-anak,” tambah Pete Davidson, dikutip dari Independent UK, Minggu (15/10/2023).

Video kemunculan Pete Davidson itu kemudian diunggah ulang oleh akun Twitter atau X milik @PopBase. Banyak netizen yang biasanya mengkritik komik tersebut, justru balik memujinya.

“Pete Davidson masuk akal. Wow,” tulis salah satu warganet Twitter.

“Saya menghargai pemikirannya tentang anak-anak. Kerja bagus Pete,” tulis yang lain.

“Pidatonya menyentuh. Aku bangga padamu, Pete,” tulis warganet berbeda.

“Pete Davidson lebih banyak menyebut Palestina di acara ini dibandingkan universitas-universitas AS di email PR-nya tentang perang/genosida,” tulis warganet lain.