Aurel Hermansyah Pakai Kain Pelangi di Acara Mitoni, Publik Heran tapi Santuy: Yang Penting Gak Kayak Millen – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Peristiwa kehamilan tujuh bulan Aurel Hermansyah alias Mitoni masih menjadi perbincangan publik. Pasalnya, di acara spesial tersebut berbagai momen tak terduga terjadi, mulai dari adegan penuh haru hingga penuh tawa. Rekaman video acara Mitoni bahkan mulai viral di media sosial dan cukup banyak menyita perhatian masyarakat.

Namun meski mendapat pujian terkait momen spesial tersebut, ada juga netizen yang menyoroti sekaligus mengkritik acara Mitoni yang disutradarai Aurel Hermansyah tersebut. Khususnya mengenai kain yang dikenakan istri Atta Halilintar usai mandi dan memecahkan periuk.

Dalam rekaman video yang dibagikan akun Instagram bundteutic, Aurel Hermansyah mengenakan handuk berwarna putih yang dihiasi 6 warna lain bak pelangi. Kain ini kemudian dililitkan pada tubuh ibu satu anak tersebut.

Selanjutnya, Ashanty, Kris Dayanti, dan Geni Faruk bersama-sama mengeluarkan telur dari atas kain hingga ke bawah dengan harapan proses persalinan berjalan lancar. Dia kemudian berganti menjadi jubah mandi.

Aurel Hermansyah kenakan kain pelangi saat mitoni (youtube)

Meski kain bermotif pelangi ini hanya dipakai sebentar saat parade pemecahan telur, namun tak sedikit netizen yang salah fokus dan kesal dengan pemilihan kain tersebut.

Pasalnya, kain bermotif pelangi dikaitkan dengan gerakan LGBT yang belakangan ini banyak terekspresikan di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Aktivis LGBT biasanya menggunakan bendera pelangi sebagai lambang kelompoknya.

“Kenapa pakai bendera pelangi? Biasanya batik kan?” tanya seorang netizen.

“Iya betul, kenapa harus pelangi? Kenapa tidak pakai batik? Mereka pakai tradisi Jawa karena sekarang makna pelangi sudah tidak dipakai lagi oleh kelompok LGBT,” kata seorang warganet.

“Nah, bagaimana kalau pelangi, di parade acara adat saja kelihatan jelek sekali,” tambah netizen lagi. “Yang penting kamu tidak seperti Millen, itu saja. Bismillah,kata warganet lainnya.