Pahami.id – Tersebar video di media sosial sejumlah pedagang Kali Lima alias pedagang kaki lima mengamuk dengan merusak pagar pembatas dan memblokir jalan di kawasan Pantai Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Senin (25/12).
Dalam video yang dibagikan akun Tiktok @ini_surabaya, terlihat pedagang kaki lima mengamuk dengan merusak pagar dan pembatas jalan menggunakan batu yang ditumpuk memanjang.
Situasi ini membuat kendaraan roda empat tidak bisa masuk ke kawasan Pantai Kenjeran Surabaya. Maraknya pedagang kaki lima ini bermula saat petugas Satpol PP pernah mendisiplinkan para pedagang.
Satpol PP Kota Surabaya berencana memindahkan para pedagang tersebut ke Sentra Ikan Bulak. Namun rencana ini ditentang oleh para pedagang yang memilih bertahan dengan berbisnis di pinggir jalan.
Saat hendak melakukan penertiban, para pedagang yang terlibat melakukan perlawanan dengan cara merusak pagar, menutup jalan, bahkan menurut beberapa sumber, beberapa petugas Satpol PP juga ikut dilempari benda tumpul.
Kepala Satpol PP Surabaya, M Fisker juga menjelaskan, para pedagang yang terlibat hendak membakar diri namun dihadang petugas.
Banyak warganet yang mengomentari perusakan pagar dan pembatas jalan yang dilakukan warga.
“Setahu saya semua penjual membuang sampah ke laut. Saya pernah ke sana dan banyak orang yang membuang sampah ke laut, luar biasa,” komentar seorang warga dikutip dari ketik.co.id–jaringan Pahami.id , Selasa (26/12) ).
“Makan bakso campur es jeruk harganya Rp. 80 ribu, sekali saja tidak akan makan di tempat itu lagi,” sahut yang lain.