Akademisi Unair Nyatakan Sikap, Kecam Ketidaknetralan Presiden – Berita Jatim

by
Akademisi Unair Nyatakan Sikap, Kecam Ketidaknetralan Presiden

Pahami.id – Sivitas akademika Universitas Airlangga (Unair) yang mengatasnamakan ‘Unair Menyerukan’ mengkritik Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.

Kritik tersebut dibacakan di Gedung Pascasarjana Universitas Airlangga Kampus B Jalan Airlangga Surabaya, Senin (5/2/2024).

“Anda punya 4 imbauan, pertama mengutuk segala bentuk praktik yang melemahkan demokrasi. Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan harus melindungi Republik dengan tidak menyalahgunakan kekuasaan, memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan kelompok atau partai tertentu. , dan menghentikan praktik melanggengkan politik keluarga,” kata Guru Besar Sosiologi FISIP Unair, Prof Hotman Siahaan, Senin (5/2/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Hotman memberikan semangat kepada Presiden Jokowi dan juga aparat penegak hukum untuk menjaga keselamatan dan kebebasan warga negara Indonesia untuk memilih secara bebas Pemilihan 2024.

“Menggunakan presiden dan pejabat negara untuk menghormati dan menjamin kebebasan sipil dan politik masyarakat, serta urusan ekonomi, sosial dan budaya setiap negara, kebebasan bernegara dan berekspresi setiap warga negara, karena mereka adalah warga negara Indonesia, dan bukan elite penguasa,” jelasnya. .

Puluhan sivitas akademika Unair pun turut mendesaknya KPU dan Bawaslu melakukan proses seleksi dan Pemilu Presiden Tahun 2024 adil tanpa campur tangan pihak berwenang dan jauh dari kecurangan.

“Tanpa kekerasan, dan mengecam segala praktik jual beli suara, atau politik uang yang dilakukan peserta pemilu, maka partai politik harus meningkatkan diri dalam fungsi artikulasi, agregasi, dan pendidikan politik masyarakat,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Hotman juga mengecam ancaman yang terjadi di lapangan sepanjang masa kampanye.

“Mengutuk segala bentuk campur tangan dan intimidasi, mengharapkan kebebasan bagi akademisi dan wadah akademik, perguruan tinggi harus selalu menjaga semangat kewarganegaraan demi bermartabatnya Republik,” tegasnya.

Ia juga menegaskan, yang dilakukan sivitas akademika Unair bukanlah melakukan politik praktis, melainkan menyerukan kecurangan yang terjadi selama ini.

“Kampus ini hanya memberikan imbauan moral, kita tidak melakukan tindakan politik praktis, imbauan ini merupakan kerangka bagi pemerintah ini untuk menjalankan proses demokrasi, itulah semangat kami. Bagi Airlangga, kami ingatkan kepada masyarakat, kami di kampus ini telah mengalami kekerasan, yang dilakukan oleh penguasa saat itu,” ujarnya.

Kontributor: Dimas Angga Perkasa