Pahami.id – Hingga Kamis (1/2/2024), Bawaslu Jawa Timur (Jawa Timur) menyatakan 11 daerah teratas di Jatim melakukan pelanggaran penempatan alat peraga kampanye (apk), dan Bahan Kampanye (BK). Jember merupakan kota atau kabupaten yang paling banyak melakukan pelanggaran, sedangkan Surabaya menempati urutan terakhir.
Seperti yang diungkapkan Anggota Bawaslu Jatim Dwi Endah Prasetyowati kepada media, Jember merupakan kota/kabupaten yang paling tidak terorganisir dalam pemasangan APK dan BK.
“Pelanggaran tersebut dilakukan ketika Partai Politik (Parpol) dan calon legislatif (Caleg) menempatkan APK dan BK di beberapa tempat yang menurut aturan alat peraga sama sekali tidak boleh ditempatkan,” kata Dwi Endah Prasetyowati, saat ditemui di lokasi. peristiwa. Kantor Bawaslu Jatim, Kamis (1/2/2024).
Endah menjelaskan, beberapa pelanggaran yang dilakukan seperti pemasangan APK dan BK pada pohon dengan cara dipaku, tempat ibadah, sekolah dan beberapa tempat lainnya.
“Ini pelanggaran dan nanti akan kita penertiban,” jelasnya.
Endah menjelaskan, pelanggaran yang dilakukan terlihat dari pelanggaran peraturan daerah (Perda) dan undang-undang lingkungan hidup tentang pemasangan APK dan BK pada pohon atau tiang listrik.
“Jika melanggar peraturan daerah atau undang-undang lingkungan hidup, Satpol PP bisa mendisiplinkan Anda,” kata perempuan asal Jember ini.
Dari 11 provinsi dengan jumlah pelanggaran tertinggi terkait APK dan BK, Jember mencatatkan jumlah pelanggaran terbanyak yakni sebanyak 19.552 pelanggaran.
“Dari 38 kabupaten dan kota di Jatim, kami melihat ada 10 daerah yang paling banyak melakukan pelanggaran dan tertinggi di Jember,” jelas Endah.
Inilah 11 daerah yang paling banyak melanggar APK dan BK
1.Jember 19.552
2. Kabupaten Malang 11.963
3. Tulungagung 8.056
4. Kabupaten Probolinggo 7.716
5. Jombang 7.626
6. Lumajang 7.553
7. Sidoarjo 5.599
8. Kabupaten Blitar 3.778
9. Tuban 3.432
10. Kabupaten Madiun 3.424
Kontributor: Dimas Angga Perkasa
