5 Pertimbangan Kenapa Laga Persebaya vs Arema FC Harus Digelar di Luar Jatim – Berita Jatim

by
Beresiko! Persebaya Minta Laga Lawan Arema FC Ditunda, Surati PSSI dan LIB Belum Dibalas

Pahami.id – Tak hanya Panitia Pengelola (Panpel) Persebaya Surabaya yang meminta penundaan pertandingan, Polda Jatim juga meminta hal yang sama, yakni menunda pertandingan.

Laga derby Jawa Timur antara Bajol Ijo vs Singo Edan kerap menimbulkan kehebohan saat digelar. Hal ini terjadi mengingat persaingan yang sangat tinggi antara kedua tim. Di sisi lain, kedua tim memiliki suporter yang fanatik dan militan.

Persebaya memiliki basis massa suporter Bonek yang mendampingi tim hampir di setiap pertandingan. Begitu juga dengan Aremania yang juga sering datang untuk mendukung timnya dimanapun berada.

Berikut alasan mengapa pertandingan Persebaya vs Arema FC harus digelar di luar Jawa Timur:

1. Tidak cukup tempat untuk mengadakan pertandingan

Melalui Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Dirmanto menjelaskan, pertandingan Persebaya Surabaya vs Arema FC ditunda, karena tidak ada tempat yang cocok untuk menggelar pertandingan.

“Kami merekomendasikan agar pertandingan Persebaya melawan Arema ditunda, hal ini kami lakukan karena infrastruktur Gelora Bung Tomo sedang direnovasi,” kata Dirmato, Kamis (2/3/2023).

2. Gelora Bung Tomo sudah dimodifikasi

Stadion induk Persebaya Surabaya, Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya saat ini masih dalam proses renovasi oleh pemerintah setempat menjelang Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung Mei mendatang.

GBT ditunjuk sebagai salah satu dari enam stadion di Indonesia yang akan menjadi tuan rumah pertandingan di fase grup piala dunia U-20 nanti. Sejak beberapa waktu lalu stadion ini diinspeksi oleh FIFA, perbaikan infrastruktur stadion telah dilakukan.

3. Stadion sementara tidak dapat dilaksanakan

Sementara GBT direnovasi untuk persiapan Piala Dunia U-20, Persebaya menggunakan stadion Gelora Joko Samudro (GJS) Gresik dalam beberapa pertandingan. Namun stadion ini tidak sebesar dan selengkap GBT.

Di sisi lain, menurut polisi, GJS juga tidak layak dari segi keamanan. Misalnya dari segi kapasitas penonton, stadion ini juga tidak akan cukup menampung antusiasme suporter yang pasti akan membanjiri pertandingan ini.

4. Persaingan tinggi

Selain itu, kedua tim sendiri memiliki suporter atau suporter yang memiliki rivalitas tinggi antara keduanya sehingga GJS Stadium dinilai kurang aman.

“Kemudian ada resiko pertandingan, dimana suporter Persebaya dan suporter Arema memiliki rivalitas yang tinggi,” terang Dirmato.

Lantaran belum tersedianya stadion yang layak di Jawa Timur untuk menggelar pertandingan Persebaya Vs Arema FC, pihak kepolisian merekomendasikan agar pertandingan digelar di luar Jawa Timur, dan tanpa penonton.

“Sebaiknya pertandingan ini digelar di luar Jawa Timur dan tanpa penonton,” ucapnya penuh.

5. Risikonya terlalu besar

Sebelumnya, Pelpel Persebaya Surabaya melalui manajernya Yahya Alkatiri juga meminta PSSI dan PT LIB terkait penundaan pertandingan Persebaya vs Arema.

“Sepertinya kami yang meminta pertandingan ini ditunda karena jelas pertandingan ini akan digelar di area stadion yang akreditasinya rendah. Ini berbahaya, karena pertandingan ini beresiko tinggi, sehingga harus terakreditasi,” jelasnya. .

Perlu dicatat bahwa pertandingan antara kedua tim akan berlangsung panas. Terakhir kali kedua tim ini bertemu, terjadi Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan lebih dari 130 orang.

Kontributor: Dimas Angga Perkasa