Pahami.id – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami letusan bertepatan dengan Natal 2023, Senin (25/12/2023) pagi sekitar pukul 05.12 WIB.
Informasi erupsi Gunung Semeru diketahui melalui situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yaitu magma.esdm.go.id.
Gunung Semeru meletus dengan ketinggian kolom letusan terpantau kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.676 meter di atas permukaan laut.
“Gumpalan abu teramati berwarna abu-abu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 248 detik,” tulis laman tersebut.
Pasca erupsi Gunung Semeru, ada tiga hal yang perlu diketahui warga sekitar. Beberapa diantaranya adalah potensi perluasan awan panas, batuan pijar, dan guguran lava.
Awan panas
Warga diminta tidak beraktivitas di sektor tenggara, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan yang berjarak 13 kilometer dari puncak atau pusat letusan.
“Melebihi jarak tersebut, masyarakat tidak boleh beraktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” halaman itu menulis.
Batu bersinar
Warga sekitar juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena berpotensi melempar batu (pijar…
“Jangan melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena terancam bahaya lemparan batu (flare).
Lava jatuh
Waspadai potensi guguran awan panas (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat serta potensi lahar. di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.