Sempat Koma, Bocah di Malang Diduga Dianiaya Kakak Kelasnya 

by



JATIMTIMES – Beredar video yang menggegerkan warga Malang, lantaran memperlihatkan seorang bocah dari Malang yang tengah koma, diduga dianiaya kakak tingkatnya di sekolah. 

Unggahan itu ramai setelah video diunggah oleh tiktok @DhewiChua yang tak lain ibu korban. Dalam video itu tampak bocah laki-laki mendapatkan perawatan medis dengan memakai selang oksigen di hidung. 

Baca Juga : Arab Saudi Taklukkan Argentina, Raja Salman Langsung Umumkan Libur Nasional 

 

Perekam video tersebut nampak memegang tangan bocah laki-laki itu dengan membacakan surat Al Fatihah. Dalam video tertulis “klo inget pas koma.. ya Alloh. Saran aja buat sekolah2, tolong lebih lebih perhatian dg anak muritnya jangan sampai lalai, biar tidak terjadi hal yg dialami anak saya,”.

Video tersebut juga diunggah akun Instagram @infomalangan. “Bocah kelas 2 SD di Kepanjen, Kabupaten Malang, dikeroyok kakak kelasnya sampai koma,” tulis akun tersebut. 

Dalam keterangan unggahan video tersebut, akun itu juga mengutip informasi dari media taligama.com. 

Berdasarkan informasi tersebut, bocah laki-laki yang mengalami koma bernama Marcello Widy Frbrian (7). Bocah asal Desa Kalinyamat Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini mengaku dikeroyok kakak kelasnya. 

“Dia dikeroyok oleh kakak kelasnya, kok tega kakak kelasnya,” ucap Ibu korban, Dewi Sulistyowati. 

Menurut Dewi, Marcello mengaku dikeroyok oleh kakak kelasnya tersebut saat pulang sekolah. Pengakuan tersebut diakui Marcello sesaat sebelum tak sadarkan diri.  

Dalam informasi itu, juga disebutkan bahwa sekolah Marcello berada di SDN 1 Jenggolo, Kecamatan Kepanjen. Kronologis kejadian korban sempat bercerita dianiaya pada Jum’at (11 Agustus 2022). 

Kronologi kejadian dari informasi akun tersebut juga diceritakan. Menurut Dewi, saat pulang sekolah, tepatnya di Jembatan Sengguruh, Kepanjen, Kabupaten Malang, korban dikeroyok oleh kakak kelasnya. Korban sempat mengeluh sakit di bagian kepala dan perutnya. 

“Sebelum koma anak saya mengeluh kesakitan di bagian kepala dan perut. Dan menyebut nama pelaku (R) sebelum tidak sadarkan diri bahkan anak saya juga mengaku kalau dirinya mendapat perlakuan penganiayaan oleh para siswa lain yang juga rekan kakak kelasnya sendiri,” ujar Dewi. 

Baca Juga : Gunung Semeru Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Tak Beraktivitas di Jarak 13 Km dari Pusat Erupsi  

 

Hingga saat ini, korban Marcello mendapatkan perawatan dan dinyatakan koma oleh pihak rumah sakit tempat korban dirawat sejak Kamis, 17 November 2022, di Rumah Sakit Islam Gondanglegi, Kabupaten Malang. 

Orang tua korban berharap keadilan dan polisi menindaklanjuti kasus tersebut sesuai dengan undang-undang yang berlaku. 

“Kami berharap agar pihak sekolah, kepolisian bisa menindaklanjuti kasus penganiyaan ini, sesuai dengan undang-undang yang berlaku, serta memberikan hukuman setimpal bagi para pelaku,” ungkap Dewi.

Sontak video itu pun menuai perhatian warganet. Mereka menyayangkan dengan adanya dugaan aksi kekerasan yang ada di wilayah Malang Raya. 

“Arek cilik iku mencerminkan orang tua ne koyok… ketok kan wong tuwo ne koyok opo. ra usah gawe jalur kekeluargaan wong kuduk keluarga mu,” @nugroho.p***. 

“Sepertinya disiplin dan nilai2 moral harus diperketat lagi ya di sekolah sekolah… supaya tidak terjadi hal hal serupa.. nyesek denger kabar kayak begini, drumah dy dirawat dan diperhatikan | dengan baik… tapi di luar rumah dy mendapat perlakuan seperti ini.. semoga marcelo cepet sembuh ya nak.. bisa sekolah lagi,” @irapuspita***. 

“Aku biyen yo sering di bully.. Krnacuma kerajinen nggarap pr nggarap tugas.. Akhir e sing males2 di sindiri aku di dadekne contoh karo guru otomatis aku sing jadi target.. Tapi? Gak ngurus.. Nggarai | tak samblek sapu kelas bola balek ngijoli sapu gawe nyamblek Arek2 sing nggarai.. Suatu ketika aku di kroyok krna 1 arek njae pas bal2 an.. Das des das des target ku mek siji arek iku mau.. Buyar2 duduk aku sing di kroyok sing bonyok.. Tibak e arek iku mau matané biru.. Dari situ mereka stop golek2.. Ajarono anak nglawan. Kalah urusan mburi! Ojo ngandalno wong tuo liyo nguruk | anak mereka bersikap tidak membuly.. Tapi start ajari anak membela diri kalau di bully. Wassalam,” @diopt***.