Bermula dari Keresahan Banyaknya Sampah, Start Up Buang Disini Hadir untuk Tata Niaga Sampah

by


JATIMTIMES – Bermula dari keresahan dengan banyaknya sampah di Indonesia khususnya sampah plastik, tiga anak muda yang berdomisili di Kota Malang yakni Rezha Varianto Yudhistira, Konshika Amanai Koeswara dan Arga Wicaksono Daryadi merintis sebuah start up bernama Buang Disini yang berlokasi pada tata niaga persampahan.

Chief Executive Officer (CEO) Buang Disini Rezha Varianto Yudhistira menjelaskan, mulanya pada tahun 2017 pihaknya berniat untuk membentuk suatu Non Govermental Organization (NGO) yang bergerak pada isu lingkungan.

Baca Juga :
Kabur Usai Tabrak Elf, Truk di Sumawe Justru Hantam Pickup

Kemudian di tahun 2019, dirinya pun bersama rekan-rekannya membentuk NGO yang bergerak di bidang isu lingkungan. Seiring berjalannya waktu, pihaknya melakukan riset dan pengumpulan data. Di tahun 2020 Rezha bersama rekan-rekannya pun mengubah organisasi yang dibentuk dari non profit diubah menjadi profit organization. 

“Mengingat sampah plastik yang cukup kompleks, kami menjadikan bisnis awal kami yang konvensional menjadi start up digital. Karena solusi yang kami lihat adalah ekosistem tata niaga sampah itu harus kita digitalisasi dengan teknologi supaya lebih efisien,” ungkap Rezha kepada JatimTIMES.com, Rabu (23/11/2022).

Alhasil, Aplikasi Buang Disini pun hadir di tengah perkembangan teknologi yang pesat dan membantu masyarakat agar lebih efisien dalam mengelola dan mendaur ulang sampah berbasis aplikasi.

Buang Disini.

Di mana pada prosesnya terdapat beberapa tahapan. Mulai dari pengumpulan sampah, pemilihan sampah hingga mendaur ulang sampah. Semua berjalan secara bertahap sehingga roda perekonomian pun turut bangkit.

Pihaknya menjelaskan, hadirnya Buang Disini juga bertujuan untuk merubah pola pikir masyarakat, bahwa membuang sampah yang bertanggungjawab memiliki banyak manfaat. Baik dari segi ekosistem lingkungan serta ekonomi bagi masyarakat itu sendiri.

Lebih lanjut, pihaknya berharap Aplikasi Buang Disini dapat menyebar secara luas kepada masyarakat, khususnya di Kota Malang sebagai solusi penanganan sampah.

“Oleh karena itu kami mengajak seluruh stakeholder pemerintah, bagaimana pemerintah bisa merangkul anak-anak muda yang punya solusi digital terhadap tata niaga sampah dan juga media untuk dapat menyebarkan informasi mengenai Aplikasi Buang Disini,” ujar Rezha.

Buang Disini.

Atas kerja keras bersama rekan-rekannya, Aplikasi Buang Disini terpilih sebagai salah satu dari dua perusahaan dengan model start up yang diundang dalam forum B20 atau Business 20 Summit pada momentum Presidensi G20 di Bali pada tanggal 13-14 November 2022 lalu.

Baca Juga :
Viral Pelecehan Seksual, Pelakunya Mahasiswa Fakultas Hukum UB?

“Di B20 kami menjadi perwakilan perusahaan dengan model start up, jadi salah satu partisipannya dan di Ocean 20 (O20) itu Buang Disini menjadi salah satu dari dua start up di Indonesia yang diundang untuk official lounge,” terang Rezha.

Sementara itu, berdasarkan data yang diterima JatimTIMES.com, Buang Disini sudah mengelola lebih dari 20 ton sampah setiap bulannya dan mengakomodir setidaknya 820 pengepul sampah atau pemulung sebagai mitra kerja Buang Disini.

Menurutnya, alasan merekrut para pemulung sebagai mitra kerja, karena pemulung memiliki ketersediaan sampah dan pemulung sangat berperan besar dalam daur ulang sampah.

Untuk penerimaan sampah, Buang Disini sementara ini hanya menerima tiga jenis sampah. Yakni sampah plastik, kardus dan minyak jelantah. Sedangkan untuk pengolahan sampah terdapat beberapa tahapan. Salah satu contoh untuk sampah plastik diproses atau dicacah sesuai dengan kebutuhan yang kemudian diolah bersama menufaktur yang telah bekerja sama sebelumnya.

Kemudian, untuk masyarakat yang tergerak untuk terlibat aktif dengan Buang Disini, maka dapat memantau website buangdisini.com, media sosial Instagram @buangdisini.id ataupun langsung datang ke kantor di Jalan Candi Kalasan Nomor 2, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.