Sejarah Olahraga Lari dan Perkembangan – Sejarah

by

Sejarah lari perlu diketahui, apalagi lari saat ini semakin populer di kalangan masyarakat umum. Apalagi dengan adanya aplikasi yang dapat menghitung jarak dan kecepatan pelari, membuat pelari semakin giat berlari memecahkan rekor terbarunya. Apa adanya Lari senang Diadakan hampir setiap minggu di kota-kota besar, lari merupakan salah satu olahraga yang paling digemari untuk dilakukan.
Di Indonesia sudah banyak berdiri klub lari bahkan ada klub lari yang kegiatannya bergandengan tangan ke kantor. Ini membuktikan bahwa lari adalah olahraga yang menyenangkan. Bahkan orang yang terlalu sibuk karena pekerjaannya masih bisa meluangkan waktu untuk lari di akhir pekan atau sekedarnya joging di halaman rumahnya sendiri.

Baca juga:

Sejarah Olahraga Lari

Banyak yang mengatakan lari adalah olahraga yang paling murah, namun sebenarnya tingkat murahnya lari tergantung dari tempat dan sepatu apa yang digunakan saat lari. Jika hanya dilakukan di sekitar rumah tentu tidak memakan banyak biaya, berbeda halnya jika dijalankan pekerjaan yg membosankan menggunakan sepatu lari terbaru. Tapi memang benar lari bisa dilakukan oleh siapa saja.

Olahraga yang menyenangkan dan sederhana ini ternyata menjadi salah satu olahraga tertua di dunia. Berikut adalah penjelasan tentang sejarah lari.

Baca juga:

Pengertian Olahraga Lari

Manusia sudah terbiasa dengan lari sejak zaman dahulu, bahkan jauh sebelum lari ditetapkan sebagai olahraga. Manusia purba berburu binatang untuk dimakan dengan cara berlari. Dengan berlari mereka juga selamat dari musuh atau binatang buas yang mengejar mereka.

Lihatlah anak kecil yang baru belajar berjalan. Begitu mereka bisa berjalan, mereka dengan cepat mempercepat langkah mereka. Mereka berlari kesana kemari dengan kaki yang kecil dan tidak kuat menahan tubuh mereka. Tubuh manusia dirancang untuk bisa berlari. Lihat saja kaki manusia yang mungil, dirancang untuk mendorong tubuh ke depan. Dan pinggul yang lebih besar dari kaki dirancang agar tidak jatuh saat tubuh perlu bergerak dalam posisi tegak.

Lari sudah mendarah daging dalam tubuh manusia. Karena untuk menjalankannya saja tidak membutuhkan alat atau tempat khusus. Karena itu, lari digandrungi oleh banyak orang.

Baca juga:

Pengembangan Olahraga Lari

Sejarah lari dimulai ketika seorang prajurit Yunani berlari sejauh 40 km dari Yunani ke Athena untuk mengumumkan kemenangan Yunani atas Persia. Setelah berhasil tiba di Athena, prajurit itu tewas. Untuk memperingati pengabdian yang dilakukan oleh prajurit tersebut, diadakan perlombaan lari pada olimpiade pertama, sekitar tahun 776 SM.

1. Olimpiade Kuno

Kompetisi olahraga pertama dinamai menurut kota tempatnya diadakan, kota Olympia. Karenanya nama kompetisi Olimpiade. Saat itu hanya ada 5 jenis olahraga yang dipertandingkan, 3 di antaranya adalah olahraga kaki. Pemenang dalam olimpiade ini diberikan hadiah uang tunai dan minyak zaitun yang pada saat itu merupakan komoditas yang berharga. Ini adalah awal dari sejarah lari yang terus berkembang.

2. Olimpiade modern

Akibat kekalahan Perancis melawan Perancis-Prussia pada tahun 1870-1871, seorang sejarawan mengatakan bahwa tentara Perancis kurang memiliki pelatihan fisik. Oleh karena itu, diadakan restrukturisasi dan kampanye besar-besaran menentang Olimpiade.Upaya ini pun berhasil melahirkan Olimpiade modern pertama pada tahun 1896 di Athena. Ada 9 cabang olahraga yang dipertandingkan dan melibatkan 250 atlet.
Seiring dengan perkembangan zaman, olahraga lari digolongkan menjadi 3 bagian:

  • Lari jarak pendek (sprint), dibagi menjadi: 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m, 300m, 400m dan 500m.
  • Lari jarak menengah (middle distance), dibagi menjadi: 800m, 1.500m dan 3.000m.
  • Lari jarak jauh (marathon), dibagi menjadi 5.000m dan 10.000m.

3. Satu Mil-4 Menit

Pada tanggal 6 Mei 1954, Roger Bannister memecahkan rekor sepanjang masa dalam sejarah trek, berlari sejauh 1 mil hanya dalam waktu 3:59,4 di Oxford. Sejak saat itu kecepatan lari Roger Bannister distandarisasi oleh pelari lainnya.

4. Wanita Masuk Dunia Olahraga

Untuk mendukung gerakan kesetaraan jenis kelamin di bidang olah raga, maka pada tahun 1928 diadakan 5 cabang olah raga untuk wanita pada olimpiade salah satunya adalah lari. Acara lari pertama khusus wanita adalah 800 meter yang membuat beberapa wanita pingsan karena kelelahan saat menyentuh garis. Selesai. Namun sejak tahun 1990-an pelari wanita sudah mampu menaklukkan maraton antara 5.000m dan 10.000m.

5. Penampilan orang Afrika di Olimpiade

Selama bertahun-tahun, lari jarak jauh didominasi oleh pria kulit putih hingga Abebe Bikila dari Ethiopia akhirnya datang. Dia memenangkan maraton Olimpiade pada tahun 1960 dan 1964. Seiring waktu, lari Olimpiade kini telah dimenangkan oleh banyak orang kulit hitam.

6. Maju ke Masa Sekarang

Lari telah berkembang pesat. Kompetisi lari besar-besaran diadakan hampir setiap tahun di setiap kota besar. Acara lari inipun biasanya diadakan untuk menggalang dana atau memperkenalkan merek terbaru

Baca juga:

Manfaat Lari

Tidak dapat disangkal bahwa pelari pun bisa terluka saat berlari. Entah itu lutut terkilir, lutut cedera karena jatuh atau lecet karena memakai sepatu yang tidak pas. Namun cedera lari sebenarnya bisa dihindari dengan persiapan yang tepat. Area lari juga menentukan persiapan yang perlu dilakukan.
Namun terlepas dari semua itu, lari membawa banyak manfaat bagi pelari. Berikut adalah manfaat yang bisa didapat dari berlari:

1. Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Selain melatih pernapasan, lari juga dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Lari dapat menurunkan kolesterol yang dapat mempengaruhi kondisi jantung. Lari secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

2. Mampu Menurunkan Berat Badan

Lari juga dapat membantu membakar lemak dalam tubuh. Oleh karena itu, dengan rutin berlari, bentuk tubuh Anda akan terjaga. dibutuhkan sedikit lebih banyak waktu bagi pelari pemula untuk mendapatkan bentuk yang ideal. Berlari secara teratur dan tingkatkan jarak dan waktu lari Anda secara teratur.

3. Mencegah Osteoporosis

Lari juga bisa memperkuat tulang dan lutut. Karena dengan berlari, sel tulang baru akan terbentuk dan menjadi lebih kuat dari orang yang tidak berlari. Lutut juga digunakan untuk menahan beban.

4. Menjadi Lebih Bahagia

Lari juga biasa dilakukan sebagai terapi bagi penderita depresi karena lari dapat memicu hormon insulin yang membantu menciptakan perasaan bahagia dan nyaman.

Baca juga:

Itulah penjelasan lengkap mengenai sejarah olahraga lari. Mulai gaya hidup sehat dan berolahraga secara teratur. Lari bisa menjadi pilihan untuk mulai berolahraga.