Peninggalan Kerajaan Pajang Bagian I

by
Masjid Laweyan yang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Pajang.

Kerajaan Pajang merupakan kerajaan lanjutan dari Kerajaan Demak yang berada di Jawa Tengah. Kerajaan Pajang berdiri pada tahun 1568 dan berlokasi tidak jauh dari letak bekas Kerajaan Demak, yaitu di sekitar Sungai Bengawan Solo. Bukti keberadaan Kerajaan Pajang ini masih dapat kita lihat langsung hingga saat ini. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Pajang ini berupa meliputi masjid, pasar, dan bahkan kampung budaya.

Berikut ini beberapa beberapa bukti yang menjadi sumber sejarah Kerajaan Pajang. Yuk, simak baik-baik!

Masjid Laweyan

Peninggalan Kerajaan Pajang yang pertama adalah berupa masjid, yaitu Masjid Laweyan. Masjid ini terletak di Kelurahan Pajang, Surakarta. Peninggalan Kerajaan Pajang yang juga dapat kita kenal juga dengan nama Masjid Ki Ageng Henis ini memiliki bangunan yang khas. Ciri khas yang ada pada bangunan masjid ini adalah adanya perpaduan budaya Jawa, Eropa, dan Cina. Oleh karena itu, bangunan ini mirip dengan bentuk klenteng Jawa.

Masjid Laweyan terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah ruang induk, serambi kanan, dan serambi kiri. Di dalam masjid, terdapat tiga buah lorong. Ketiga lorong ini melambangkan 3 prinsip dalam Islam, yaitu Islam, Iman, dan Ihsan.

Pasar Laweyan

Selanjutnya, peninggalan Kerajaan Pajang yang kedua adalah Pasar Laweyan. Pasar Laweyan merupakan pasar yang telah ada sejak zaman Kerajaan Pajang. Hingga saat ini, pasar yang terletak di wilayah Bandar Kabanaran ini masih ada dan bahkan tetap menjadi pusat perdagangan di sekitar daerah ini.

Biasanya, barang yang dijual pada Pasar Laweyan adalah hasil karya batik dari Kampung Batik Laweyan. Masyarakat sekitar daerah ini, memiliki profesi sebagai pedagang dan pengrajin batik. Sejak zaman dahulu, masyarakat Kerajaan Pajang sangat bergantung dengan sektor perdagangan. Dan bahkan, puncak kejayaan Kerajaan Pajang dapat terjadi berkat sektor perdagangan ini.

Kampung Batik Laweyan

Kemudian, masih sama di sekitar dua peninggalan di atas, terdapat Kampung Batik Laweyan. Kampung Batik Laweyan merupakan pusat batik terbesar di Kota Solo. Di dalam kampung yang telah ada sejak 1546 ini terdapat banyak pengrajin seni batik dengan berbagai karya yang unik dan cantik. 

Proses pembuatan batik ini masih menggunakan cara tradisional. Oleh karena itu, batik yang dihasilkan masih sangat otentik. Selain sebagai pusat batik di Kota Solo, Kampung Batik Laweyan juga terkenal sebagai tempat produksi batik terbesar.

Itulah beberapa peninggalan Kerajaan Pajang yang berada di wilayah Laweyan, Jawa Tengah. Berbeda dengan kerajaan-kerajaan lainnya, Kerajaan Pajang juga mewariskan beberapa hal yang cukup unik, yaitu Pasar serta Kampung Batik Laweyan. Ketiga peninggalan di atas dapat kamu kunjungi sebagai destinasi wisata.