Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

by
Candi Sukuh merupakan salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit dengan bentuk yang unik.

Kamu pasti sudah sangat familiar dengan nama Majapahit. Kerajaan dengan corak Hindu-Buddha terbesar dengan seorang patih bernama Gajah Mada. Nah, karena kejayaannya tersebut, Kerajaan Majapahit memiliki banyak warisan kebudayaan. Salah satunya yaitu candi-candi peninggalan Kerajaan majapahit.

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Majapahit memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas. Oleh karena itu, candi-candi peninggalannya tersebar di berbagai wilayah Nusantara.

Lalu, ada apa saja sih, candi peninggalan Kerajaan Majapahit ini? Untuk tahu lebih lanjut, yuk, simak penjelasan ini dengan baik!

Candi Tikus

Peninggalan Kerajaan Majapahit yang pertama adalah Candi Tikus. Kamu mungkin sudah tidak asing dengan namanya. Candi ini merupakan salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terkenal, lho. Nama Candi Tikus diberi oleh warga setempat karena saat pertama kali ditemukan, candi ini menjadi sarang tikus.

Candi ini terletak di Mojokerto, Jawa Tengah. Bentuk bangunannya seperti petirtaan atau pemandian berupa kolam besar dengan bangunan di tengah dan sekelilingnya.

Candi Rimbi

Yang kedua adalah Candi Rimbi atau Candi Ngrimbi. Candi bercorak Hindu ini berlokasi di Jombang, Jawa Timur. Nama Candi ini berasal dari satu tokoh wayang, yaitu Arimbi. Candi yang juga terkenal dengan sebutan Candi Cungkup Pulo ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Ratu Tribhuwana.

Candi Sukuh

Selanjutnya ada Candi Sukuh. Candi Sukuh terletak di Karanganyar, atau lebih tepatnya di Desa Berjo, Ngargoyoso. Bentuk bangunan candi ini berbeda dengan candi-candi yang berada di Indonesia. Candi Sukuh memiliki bentuk sederhana yang hampir serupa dengan bangunan budaya Maya di Meksiko, budaya Inca di Peru, dan piramida di Mesir.

Candi Brahu

Setelah itu, ada Candi Brahu. Candi Brahu berlokasi di bekas ibukota Kerajaan Majapahit, yang sekarang menjadi kawasan situs arkeologi Trowulan, yaitu di Mojokerto, Jawa Timur. Bangunan  candi ini bercorak Buddha yang tersusun dari bata merah.

Para ahli pada awalnya mengira bahwa candi ini berfungsi sebagai tempat pembakaran raja-raja Majapahit yang meninggal. Namun, mereka tidak dapat menemukan bukti sisa-sisa abu mayat di dalamnya.

Candi Penataran

Kemudian, ada Candi Penataran. Candi Penataran merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang tercantum dalam Kitab Nagarakertagama. Pada kitab tersebut, candi yang terletak di Blitar, Jawa Timur ini merupakan bangunan suci yang pernah Hayam Wuruk kunjungi saat perjalanan keliling Jawa Timur.

Selain lima candi peninggalan Kerajaan Majapahit di atas, masih ada beberapa candi lainnya, yaitu Candi Bajang Ratu, Pari, Wringin Lawang, Kedaton, Sumberjati, Minak Jinggo, dan Cetho.