Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Pulau Jawa. Kejayaan Mataram Kuno terbukti melalui beberapa peninggalannya. Salah satunya yaitu berupa Prasasti Kerajaan Mataram Kuno.
Lalu, ada apa saja prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini? Yuk, langsung simak penjelasan berikut!
Daftar Isi
Prasasti Canggal
Yang pertama adalah Prasasti Canggal. Prasasti Canggal berisi tentang Raja Mataram Kuno pertama bernama Sanna yang bijaksana dalam memerintah kerajaannya. Sepeninggalannya, kerajaan ini mengalami kebingungan karena Raja Sanna tidak memiliki keturunan yang dapat meneruskan kerajaan.
Kemudian, keadaan kerajaan ini membaik setelah Sanjaya, putra Sannaha, adik Raja Sanna, naik tahta. Pada masa pemerintahan Raja Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno berhasil menaklukkan Pulau Bali dan sebagian Pulau Jawa.
Penjelasan tersebut tertulis dalam Bahasa Sansekerta beraksara Pallawa.
Prasasti Kedu
Selanjutnya, prasasti Kerajaan Mataram Kuno yang kedua adalah Prasasti Kedu. Prasasti Kedu bisa juga kita kenal dengan sebutan Prasasti Balitung atau Prasasti Mantyasih.
Para ahli menyatakan bahwa prasasti ini berasal dari masa pemerintahan Raja Balitung, yaitu sekitar tahun 907 Masehi. Prasasti ini berisi nama raja-raja Mataram Kuno yang merupakan keturunan Raja Sanjaya.
Berikut ini daftar nama Raja Mataram Kuno yang terdapat dalam Prasasti Kedu.
- Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
- Sri Maharaja Rakai Panangkaran
- Sri Maharaja Rakai Panunggalan
- Sri Maharaja Rakai Warak
- Sri Maharaja Rakai Garung
- Sri Maharaja Rakai Pikatan
- Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
- Sri Maharaja Rakai Watumalang
- Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung
Prasasti Kelurak
Setelah itu, ada Prasasti Kelurak. Prasasti Kelurak berisi kisah pembangunan dua candi pada masa pemerintahan yang berbeda. Yang pertama adalah Candi Sewu dengan corak Buddha pada masa Raja Dharanindra dan yang kedua adalah Candi Ngawen dengan corak Hindu pada masa Raja Samaratungga.
Prasasti Kalasan
Berbeda dengan prasasti-prasasti sebelumnya yang berisi tulisan beraksara Pallawa, tulisan pada Prasasti Kalasan merupakan Bahasa Sansekerta dengan Aksara Pranagari.
Prasasti Kalasan menceritakan tentang latar belakang pembangunan Candi Kalasan. Yaitu para guru membujuk Raja Tejaprana, raja setelah Sanjaya, untuk membangun bangunan suci untuk Dewi Tara dan biara untuk pendeta Buddha.
Raja Tejaprana tidak menganut agama Hindu seperti raja sebelumnya, melainkan beragama Buddha Mahayana.
Nah, itu dia beberapa prasasti Kerajaan Mataram Kuno. Selain empat prasasti di atas, prasasti lain yang juga merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yaitu Prasasti Ratu Boko dan Nelanda.