Roberto Mancini, Gaji Fantastis tapi Bikin Arab Saudi Senasib Timnas Indonesia – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Mantan pemain dan pelatih Tim Sepak Bola Nasional Italia Roberto Mancini mendapat hukuman di Arab Saudi. Performanya sebagai pelatih timnas negara Timur Tengah ini tak sebaik saat bermain di kompetisi Eropa. Padahal, gaji Roberto Mancini di Arab Saudi jauh lebih tinggi. Namun performa Roberto Mancini berkata lain.

Arab Saudi gagal melaju ke babak perempat final setelah disingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti pada babak 16 besar Piala Asia 2023 di Stadion Education City, Ar-Rayyan, Rabu pagi WIB. Pada laga kali ini, kedua negara bermain imbang 1-1 selama 120 menit sebelum Korea Selatan menang adu penalti dengan skor 4-2, menurut catatan AFC.

Meski Arab Saudi lebih dulu unggul lewat gol Abdullah Hadi Radif, Korsel mampu menyamakan kedudukan lewat Cho Gue-sung saat waktu normal hanya tersisa beberapa detik.

Secara statistik, Korea Selatan lebih unggul dari Arab Saudi dengan penguasaan bola 58 persen dan total 20 tembakan, tujuh di antaranya tepat sasaran.

Di perpanjangan waktu, kedua negara berusaha mencari gol penyeimbang, namun penampilan apik dari lini belakang dan kiper Arab Saudi dan Korea Selatan membuat pemenang harus ditentukan melalui adu penalti.

Nasib Timnas Arab Saudi sama dengan Timnas Indonesia yang gagal mencapai babak perempat final Piala Asia. Sebelumnya, Indonesia tersingkir setelah kalah dari Australia meski menunjukkan performa luar biasa di bawah asuhan Shin Tae-yong.

Korea Selatan memastikan diri sebagai pemenang dengan skor 4-2 pada laga ini setelah dua penalti Arab Saudi diblok oleh Jo. Dengan keputusan tersebut, Korea Selatan resmi tersingkir di babak 16 besar Piala Asia 2023.

Gaji Roberto Mancini di Arab Saudi

Gaji Roberto Mancini di Arab Saudi bisa dibilang fantastis. Menurut La Gazzetta dello Sport, ia digaji €30 juta atau setara Rp496,5 miliar setahun. Dengan nominal sebesar itu, Roberto Mancini pun ditarget bisa menjuarai Piala Asia 2023. Namun keberuntungan masih belum berpihak padanya.

Penampilan hambar tersebut berbanding terbalik dengan sikap dingin pelatih saat masih menukangi Italia. Dalam kurun waktu tersebut, ia berhasil membawa Italia kembali dari kesulitan.

Sosok Roberto Mancini terbukti diragukan usai mengantarkan Italia ke putaran final Euro 2020. Italia sebelumnya gagal mencapai final turnamen besar pertamanya dalam sembilan tahun. ”Ada pertandingan di mana Anda harus menderita. Tidak semuanya bisa semulus kemajuan kita selama ini. “Kami tahu ini akan menjadi pertandingan yang sulit,” kata Mancini dikutip dari situs resmi UEFA.

Kontributor: Nadia Lutfiana Mawarni