Pahami.id – Persibas Banyumas menelan pil pahit usai tersingkir dari ajang Liga 3 2023/24. Hukuman ini didapat akibat adanya kerusuhan yang dilakukan suporter.
Pada laga Grup E melawan Persibangga Purbalingga di Stadion Satria Purwokerto, terjadi keributan suporter yang memaksa klub berjuluk Laskar Bawor itu terhenti kiprahnya di Liga 3.
Keributan pada laga Persibas vs Persibangga terjadi setelah suporter tuan rumah masuk ke lapangan dan fasilitas pertandingan dirusak oleh suporter. Ada pula suar dan petasan yang menyala hingga menyebabkan pertandingan terhenti.
Akibat kejadian tersebut, Asprov PSSI Jawa Tengah memberikan Perisbas sanksi diskualifikasi dan denda Rp45.000.000.
Persibas Banyumas bukan satu-satunya yang mendapat diskualifikasi. Ada pula PPSM Magelang yang mengalami nasib serupa usai terjadi kerusuhan suporter melawan Persip Pekalongan.
“Hukuman komisi dijatuhkan kepada masing-masing tuan rumah PPSM Magelang dan Persibas Banyumas karena suporter melakukan kerusuhan dan menyebabkan pertandingan dihentikan. “Selain melanggar beberapa poin Kode Disiplin PSSI, keributan yang ditimbulkan suporter juga melanggar kesepakatan antara peserta Liga 3 Jawa Tengah 2023 dengan Asprov PSSI Jawa Tengah yang telah dijanjikan sebelum kick-off. Liga 3 Jawa Tengah 2023,” kata Ketua Komite Komdis Asprov PSSI Jateng, Ismu Puruhito, seperti dilansir laman resmi Asprov PSSI Jateng.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Liga 3 Jawa Tengah 2023, Pasal 45 Tentang Invasi dan Kerusuhan (Jika terjadi invasi dan gangguan di lapangan permainan yang disebabkan oleh tim, panitia, penonton, dan suporter, maka PSSI berhak mendiskualifikasi pertandingan). klub Prihatin dari kompetisi Liga 3 Jawa Tengah 2023 dan “Seluruh pertandingan yang telah dimainkan akan didiskualifikasi dan akan dikenakan sanksi lebih lanjut sesuai dengan Kode Disiplin PSSI,” lanjutnya.
Lantas, bagaimana sebenarnya aksi Persibas Banyumas? Berikut ulasan profilnya!
Profil Persibas Banyumas
Cikal bakal terbentuknya klub kebanggaan Purwokerto ini sudah ada sejak tahun 1950. Saat itu, klub ini didirikan dengan nama ISB (Bayumas Football Association). Kemudian pada tahun 1986, Persibas Banyumas resmi berdiri.
Meski sudah lama berdiri, namun tak ada prestasi yang bisa dibanggakan Persibas Banyumas dalam kariernya.
Bahkan, mereka masih kalah dari rival sekotanya, PSCS Cilacap, yang sudah lama berkecimpung di Divisi Utama.
Berjuang dari divisi terbawah Liga Indonesia, Divisi III, lalu naik ke Divisi II, setelah sempat bertahan beberapa saat di Divisi I, akhirnya pada tahun 2015 Persibas berhasil naik ke Divisi Utama dengan susah payah.
Sialnya bagi Persibas, PSSI justru mendapat izin dari FIFA sehingga pertandingan tidak dilangsungkan. Sempat ditangkap lagi pada 2017 dengan perubahan nama menjadi Liga 2, Persibas tersendat dan tersingkir.
Pada musim 2018 hingga 2022 di Liga 3, performa Persibas kurang memuaskan. Prestasi terbaik mereka hanya di babak 32 besar nasional.
Berambisi perlahan bangkit dan melaju ke kasta teratas kompetisi sepak bola Tanah Air musim ini, Persibas Banyumas justru harus menelan pil pahit berupa diskualifikasi.
Kontributor: Aditia Rizki