Pahami.id – Pelatih Prancis Jean Luc Vannuchi mengakui timnya perlu kerja keras untuk mengalahkan Senegal di babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023, Rabu (22/11/2023).
Bermain di Jakarta International Stadium (JIS), Prancis memastikan tiket ke babak perempat final Piala Dunia U-17 2023 lewat drama adu penalti yang berakhir dengan skor 5-3.
Pemenang ditentukan melalui adu penalti setelah Prancis dan Senegal mengakhiri waktu normal dengan skor 0-0.
Sepanjang pertandingan, Senegal yang mengandalkan kecepatan berhasil menyulitkan pertahanan Prancis. Apalagi di babak kedua dimana Prancis ditekan oleh Senegal.
Di sisi lain, tim muda Prancis juga punya banyak peluang, namun tak mampu dikonversi menjadi gol.
“Ini pertandingan yang sangat sulit bagi kami, di babak pertama saya pikir ini pertarungan yang bagus bagi kami, tapi di babak kedua sangat sulit. Karena Senegal sangat kuat,” jelas Jean Luc Vannuchi kepada Pahami.id di Usia pertandingan JIS Mixzone.
Banyak kontaknya, mainnya langsung, filosofinya tidak sama dengan tim-tim di Eropa, jadi kami harus beradaptasi, lanjutnya.
“Di babak kedua, banyak pemain yang kelelahan, tapi ini Piala Dunia, saya mengerti, pertandingan selalu berintensitas tinggi, Senegal jelas merupakan tim yang sangat kuat.”
“Saya tidak tahu berapa banyak peluang yang kami miliki, saya akan menonton dan melihat kembali pertandingan ini untuk melihat mengapa kami tidak mencetak gol (di waktu normal).”
“Tetapi yang terpenting adalah ketika kami mendapatkan bola, kami langsung kehilangan bola lagi.”
Lebih lanjut, Jean Luc Vannuchi mengaku sudah menduga pemenang pertandingan akan ditentukan melalui adu penalti. Dia memberikan latihan khusus sebelum pertandingan.
Alhasil, pemain asal Prancis itu tak kesulitan mengeksekusi penalti. Sementara Senegal, salah satu pelaksananya gagal menaklukkan kiper Prancis, Paul Argney.
“Ya, ada latihan khusus, kami bekerja setiap hari di turnamen dan ketika Anda berada dalam situasi itu tekanannya sangat berat dan tidak sama dengan latihan,” jelasnya.
“Hanya tendangan mendatar, karena kipernya terlalu tinggi. Jadi menurut saya dia jago dalam bola-bola tinggi. Jadi menurut saya dia sulit mengambil bola datar dan melompat,” ucapnya.
Di babak perempat final, Prancis akan menghadapi Uzbekistan. Laga tersebut akan digelar di Stadion Manahan, Solo pada 25 November.
Di atas kertas, Prancis lebih diunggulkan dibandingkan Uzbekistan. Namun, lawan reguler tidak boleh dianggap remeh. Karena itu, Uzbekistan berhasil mengalahkan Iran yang tercatat sebagai salah satu tim terkuat di turnamen ini.
Jean Luc Vannuchi mengaku masih buta dengan kekuatan Uzbekistan. Meski demikian, ia yakin laga tersebut tidak akan mudah bagi Prancis.
“Entahlah, menurut saya Uzbekistan adalah tim baru bagi kami. Saya kira mereka baru lolos ke perempat final hari ini,” jelasnya.
“Tapi mereka tim yang bagus, tapi kami bekerja malam ini dan besok pagi untuk menyaksikan pertandingan Uzbekistan,” pungkas pelatih berusia 53 tahun itu.