Pahami.id – Salah satu rival paling fenomenal Shin Tae-yong, Park Hang-seo, kembali ke dunia sepak bola Vietnam, namun bukan sebagai pelatih timnas. Ia resmi menandatangani kontrak berdurasi lima tahun dengan Bac Ninh Club, klub divisi tiga Liga Vietnam.
Keputusan tersebut diumumkan melalui manajemen Park Hang-seo, DJ Management, yang mengonfirmasi kesepakatan tersebut dalam pernyataan resmi.
Peran Park Hang-seo di Bac Ninh Club lebih sebagai konsultan, namun ia juga memiliki opsi untuk menjadi pelatih jika menerima tawaran dari klub atau asosiasi sepak bola lain di dalam atau luar negeri.
BACA JUGA: Shin Tae-yong Ungkap Manfaat Besar Timnas Indonesia Usai Tampil di Piala Asia 2023, Bukan Sekadar Target Pantas
“Pelatih Park Hang-seo telah ditunjuk sebagai konsultan Bac Ninh Club di divisi tiga Vietnam,” demikian bunyi keterangan resmi DJ Management yang dikutip Soha.
Menurut keterangannya, Park Hang-seo juga mempunyai keleluasaan menjadi pelatih jika ada tawaran menarik dari klub atau asosiasi sepak bola, baik di dalam maupun luar Vietnam.
“Pelatih Park Hang-seo telah ditunjuk sebagai konsultan untuk Bac Ninh Club di divisi tiga Vietnam,” kata pernyataan itu.
Menariknya, Park Hang-seo yang dikenal sebagai ahli strategi berusia 66 tahun ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan Bac Ninh Club menjadi tim sepak bola profesional.
BACA JUGA: Latih Timnas U-16 Indonesia, Nova Arianto Bukan Pemain Anti Diaspora, Tapi…
Memiliki reputasi yang kokoh dalam mengangkat profil sepak bola Vietnam di Asia, Park Hang-seo diyakini telah memberikan dampak positif sepanjang masa jabatannya di klub.
Kepergian Park Hang-seo menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat Vietnam, terutama terhadap kemampuan penggantinya, Philippe Troussier.
Hingga kegagalan di Piala Asia 2023, Troussier akan diuji untuk membuktikan kemampuannya mendapatkan kembali kepercayaan publik Vietnam.
Sebagai pengganti yang dinantikan untuk mengisi posisi Park Hang-seo, laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Timnas Indonesia dipandang sebagai ujian sesungguhnya.
