Pahami.id – Penyerang Liverpool FC Diogo Jota mengatakan musim 2023/2024 adalah musim yang tepat bagi timnya untuk kembali ke jalur juara setelah sempat terseok-seok dan hanya finis kelima di Liga Inggris musim 2022/2023 dengan raihan 67 poin.
“Kami adalah klub yang memperebutkan gelar dan musim depan kami memiliki kesempatan sempurna untuk melakukannya,” ujar Jota dikutip ANTARA dari laman resmi klub, Selasa (13/6/2023).
Jota tidak tampil maksimal musim lalu akibat cedera hamstring di awal musim dan cedera betis sejak Oktober 2022 hingga awal Februari.
Cedera tersebut membuat pemain internasional Portugal itu hanya membuat 28 penampilan di 22 Liga Premier dan enam penampilan Liga Champions, mencetak tujuh gol dan delapan assist.
“Sekarang giliran kami untuk membuat sejarah mulai musim depan. Saya selalu termotivasi untuk melakukan yang terbaik dan sebagai pemain Liverpool, itu datang dengan banyak tanggung jawab,” kata Jota.
Terlepas dari perjuangannya musim lalu, sejak didatangkan dari Wolverhampton Wanderers pada musim 2020/2021, pemain berusia 26 tahun itu tergolong striker produktif dengan mencetak 41 gol dan 17 assist dalam tiga musim untuk The Reds.
Musim terbaiknya untuk klub peraih enam trofi Liga Champions itu terjadi pada 2021/2022 ketika ia mencatatkan 55 penampilan dengan 21 gol dan membantu tim menjalani musim yang hebat karena hampir memenangkan empat atau empat trofi dalam satu musim.
Pada musim itu Liverpool menjuarai Piala Liga dan Piala FA. Sedangkan dua pertandingan lainnya gagal diakhiri dengan trofi saat finis di urutan kedua Liga Inggris dengan selisih satu poin dari Manchester City di puncak klasemen dan kalah 0-1 dari Real Madrid di final Liga Champions.
“Saya pikir saya telah mencapai titik di mana saya dapat melihat ke belakang dan menyadari bahwa saya telah menyelesaikan perjalanan yang luar biasa untuk sampai ke sini dan saya harus bangga dengan keberadaan saya,” kata Jota.
Dalam kesempatan yang sama, Jota juga berbicara soal atmosfer Anfield yang menurutnya luar biasa.
Sebelum mendapat dukungan langsung dari Kopites, pesepakbola kelahiran 4 Desember 1996 itu sempat merasakan atmosfir hebat di Anfield saat masih menjadi pemain Wolves.
“Selama pertandingan mereka benar-benar berusaha membantu tim dan itu memengaruhi permainan,” kata Jota.
“Saya pernah ke Anfield sebagai lawan jadi saya tahu betapa sulitnya bermain di sana. Itulah perasaan yang kami miliki, juga karena kami dapat melihat di banyak pertandingan betapa sulitnya bagi lawan untuk mencoba bertahan dalam permainan atau mengatasi semua yang mungkin terjadi.