Pahami.id – Liga Indonesia belajar dari Thailand dan Singapura untuk menggunakan VAR. Bahkan, PT Liga Indonesia Baru telah melakukan kajian terhadap kedua negara tersebut.
Direktur PT LIB Ferry Paulus mengaku pihaknya sudah ditunjuk PSSI untuk menyediakan VAR di Liga 1 Indonesia.
LIB dan PSSI menunjuk Asep Saputra, Deputy Competition Director LIB sebagai Project Leader di Tim Proyek VAR untuk menangani semua urusan komunikasi dan memenuhi persyaratan dari FIFA serta pemasangan teknologi VAR.
Sesuai dengan pedoman dari FIFA, setiap pihak yang akan menggunakan VAR harus menyelesaikan seluruh proses yang disebut Program Bantuan Implementasi dan Persetujuan (IAAP).
Ada 5 tahapan dalam IAAP yaitu Pertimbangan Awal, Deklarasi VAR, Persiapan & Pelatihan, Proses Persetujuan, dan Pemantauan.
“Kami sudah cukup lama melakukan kajian dan penelitian, bekerja sama dengan negara tetangga yang sudah menerapkan VAR, seperti Thailand dan Singapura, untuk menentukan Preferred Technology Provider (STP) dari beberapa kandidat yang ada,” ujar Ferry dalam keterangannya.
Kini PT LIB juga sedang mencari strategi pembiayaan untuk VAR ini.
“Tentu juga perlu menyiapkan strategi pembiayaan, dan diharapkan bisa berjalan dengan lancar, dan ada percepatan hingga rencana VAR diimplementasikan pada tahun 2024 yang sudah memasuki putaran kedua Liga 1 2023/2024. ,” jelasnya.
LIB memutuskan untuk mengisolasi VAR. Artinya, VAR Room akan dipasang di setiap stadion untuk pertandingan Liga 1 2023/2024.
Sebagai acuan, Thailand dan Singapura menerapkan sentralisasi, sehingga VAR Room mereka tidak diletakkan di dalam stadion, melainkan terkonsentrasi di satu area.