Kylian Mbappe telah memberi ‘pemberitahuan’ kepada Paris Saint-Germain atas penolakan mereka untuk membayar gaji dan bonus hingga €100 juta, sebuah laporan mengklaim.
Real Madrid mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk mengontrak Mbappe ketika kontraknya di PSG berakhir pada akhir Juni.
Juara Prancis itu sudah lama mengetahui keputusan Mbappe meninggalkan klub pada musim panas ini, namun sudah merencanakan kemungkinan tersebut dengan memasukkan berbagai klausul dalam kontraknya. Pada akhirnya, PSG berencana menghemat hingga €200 juta dari kepergiannya karena perjanjian hukum yang rumit.
Namun, L’Equipe dilaporkan di bulan Mei bahwa Mbappe masih menyelesaikan persyaratan kepergiannya karena dia yakin dia masih berhutang €80 juta kepada PSG dalam bentuk gaji dan bonus. L’Equipe Kini ada kabar terbaru mengenai hal ini, mengklaim jumlah ini telah meningkat menjadi €100 juta karena ia belum dibayar untuk bulan terakhir kontraknya, sehingga ia telah mengajukan klaim ke LFP – otoritas yang mengatur klub sepak bola Prancis.
Mbappe telah mengutip pasal 259 piagam LFP bahwa ‘gaji harus dibayarkan oleh klub kepada para pemain berdasarkan kontrak selambat-lambatnya pada hari terakhir setiap bulan, berdasarkan ketentuan hukum umum’. PSG dan Mbappe masih dalam pembicaraan mengenai resolusi, namun sang pemain bisa mengambil tindakan hukum jika ia tidak puas dengan tindakan klub sebelum 30 Juni, hari dimana kontraknya di PSG resmi berakhir.
PSG didekati untuk dimintai komentar mengenai masalah ini oleh L’Equipe namun menyatakan bahwa ‘negosiasi terus berlanjut’ dengan Mbappe dalam pernyataan singkatnya.
Sementara Mbappe saat ini berada di Euro 2024 sebagai kapten Prancis. Dia absen dalam pertandingan penyisihan grup kedua mereka – a imbang 0-0 dengan Belanda – pada Jumat malam setelah mengalami patah hidung saat Les Bleus menang 1-0 melawan Austria.