Kronologi Baku Hantam Son Heung-min dan Lee Kang-in yang Jadi Faktor Kegagalan Korea Selatan di Piala Asia – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) membenarkan cedera jari yang dialami kapten Taeguk Warriors Son Heung-min akibat perkelahian dengan rekan satu timnya jelang semifinal Piala Asia pekan lalu, di mana Timnas Ginseng kalah 0-2 dari Yordania.

Seorang pemain yang terlibat keributan tersebut meminta maaf melalui media sosial pada Rabu (13/2/2024), kata KFA.

Sebelumnya, media Inggris The Sun seperti dikutip AFP memberitakan, jari Son terkilir akibat “keributan” yang terjadi saat makan malam jelang pertandingan.

Reaksi gelandang Korea Selatan Son Heung-min setelah dilanggar oleh pemain Jordan pada semifinal Piala Asia 2023 di Stadion Ahmad Bin Ali di Al-Rayyan, sebelah barat Doha pada 6 Februari 2024. KARIM JAAFAR / AFP

Baca juga: Asnawi Mangkualam berpotensi debut bersama Port FC, bergabung dalam skuad melawan Muang Thong United

Insiden tersebut dikabarkan terjadi setelah beberapa pemain muda tim Korea Selatan — termasuk pemain Paris St Germain (PSG) Lee Kang-in — bergegas makan agar bisa pulang lebih awal untuk bermain tenis meja.

Anak yang tidak puas ini, kapten tim, dan beberapa pemain yang lebih tua karena makan bersama pada malam pertandingan besar secara tradisional dipandang sebagai waktu untuk menjalin ikatan.

Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar itu bahwa ketika Son meminta rekan setimnya yang lebih muda untuk duduk, “beberapa hal kasar dikatakan kepadanya”.

“Dalam hitungan detik, terjadi keributan di ruang makan dan para pemain terpaksa keluar,” kata sumber tersebut.

Jari anak itu terluka parah saat mencoba menenangkan semua orang.

Pemain timnas Korea Selatan, Lee Kang-in. [JUNG Yeon-je / AFP]
Pemain timnas Korea Selatan, Lee Kang-in. [JUNG Yeon-je / AFP]

Baca juga: Daftar 5 Negara Kenaikan Ranking FIFA Terbanyak Usai Piala Asia 2023, Ada 1 Negara di Asia Tenggara

Lee mengakui kejadian tersebut di akun Instagram-nya dalam sebuah postingan pada hari Rabu dan meminta maaf karena “mengecewakan” para penggemarnya.

“Saya menimbulkan kekecewaan besar bagi para penggemar sepak bola yang selalu mendukung tim nasional kami,” katanya, seraya menambahkan: “Saya sangat menyesal.”

“Mulai sekarang, saya akan berusaha membantu para pemain senior dan berusaha menjadi pemain dan pribadi yang lebih baik,” kata Lee.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan bahwa pada awalnya, Son mencoba berbicara dengan para pemain muda, namun situasi berubah menjadi konfrontasi fisik ketika mereka menolak untuk mendengarkan.

Son menjadi marah dan meraih Lee, yang kemudian mencoba memukulnya, lapor Yonhap, mengutip sumber yang mengetahui kejadian tersebut.

Kedua pemain harus dipisahkan dan jari Son terkilir dalam insiden tersebut.

“Itu terjadi ketika beberapa pemain muda naik untuk bermain tenis meja dan Son Heung-min serta pemain senior lainnya mempermasalahkannya,” kata pejabat Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) seperti dikutip ANTARA dari Yonhap.

“Para pemain terlibat adu mulut dan Son mengalami cedera pada jarinya,” tambah ofisial tersebut.

KFA tidak dapat segera dihubungi oleh AFP.

Son terlihat bermain di semifinal pekan lalu di Qatar dengan dua jari di tangan kanannya terikat.

Dia terus mengenakan seragam tersebut sejak kembali ke Tottenham, di mana dia tampil pada akhir pekan dalam kemenangan 2-1 atas Brighton.

Korea Selatan yang dianggap sebagai salah satu favorit juara Piala Asia gagal mencetak satu pun tembakan tepat sasaran pada laga melawan Yordania.

Penggemar sepak bola Korea marah atas kekalahan tersebut dan meminta pelatih kepala tim Jurgen Klinsmann untuk mengundurkan diri.

KFA dijadwalkan menggelar pertemuan pada Kamis (14/2/2024) untuk membahas nasib Klinsmann.