Pemain muda Manchester United Kobbie Mainoo diperkirakan akan menjadi starter untuk Inggris pada pertandingan 16 besar Euro 2024 Minggu malam melawan Slovakia.
Gareth Southgate menolak perubahan besar apa pun sejak turnamen dimulai, meski tampil buruk melawan Serbia dan Denmark di dua pertandingan pembuka Inggris. Satu-satunya perubahan yang dilakukannya saat bermain imbang 0-0 dengan Slovenia adalah Conor Gallagher menggantikan Trent Alexander-Arnold di lini tengah.
Inggris tampil kurang bersemangat dalam kebuntuan itu, tetapi Mainoo berhasil tampil mengesankan dan meningkatkan standar di babak kedua setelah muncul dari bangku cadangan menggantikan Gallagher saat jeda. Pemain berusia 19 tahun itu sebelumnya dimasukkan pada menit-menit terakhir dalam kemenangan tipis atas Serbia.
Dengan Inggris berjuang untuk identitas, itu Telegraf Harian telah melaporkan bahwa Mainoo kini berpeluang untuk mempertahankan tempat itu sejak awal pertandingan Slovakia di Gelsenkirchen.
Meski absen latihan pada hari KamisDeclan Rice tidak diragukan lagi untuk pertandingan ini dan Mainoo harus bermitra dengan pemain Arsenal itu di lini tengah, dengan Jude Bellingham sedikit di depan. Dia bisa dibilang akan memberikan keseimbangan dan keterkaitan yang diperlukan yang tidak dapat dilakukan Alexander-Arnold maupun Gallagher.
Mainoo telah menunjukkan selama beberapa bulan terakhir bahwa dia tidak terpengaruh oleh kejadian-kejadian besar dan menjadi pemain inti Inggris di turnamen besar akan menjadi pencapaian terbaru dalam kariernya yang masih muda.
Perkembangannya sangat pesat, ia baru saja menjadi starter reguler untuk Manchester United pada bulan November, namun menunjukkan kedewasaan yang luar biasa melebihi usianya yang masih muda. Pemain muda kelahiran Stockport ini kemudian menampilkan performa memukau di final Piala FA di Wembley, mencetak gol kemenangan dan mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik Pertandingan.
Setelah masuk dari bangku cadangan untuk Inggris melawan Slovenia, tendangan pertamanya yang luar biasa ke arah Harry Kane setelah mengambil posisi cerdas di antara lini adalah permainan paling tajam dari tim asuhan Gareth Southgate hingga saat itu. Sayangnya, Cole Palmer tidak bisa menyelesaikannya.
