Jakarta, Pahami.id —
Pemerintah Arab Saudi Dikatakan sedang menjajaki kemungkinan mencari bantuan mediasi Cinauntuk menyelesaikan krisis di Laut Merah akibat tindakan milisi Houthi.
Dalam beberapa bulan terakhir, milisi Houthi Yaman terus melakukan serangan terhadap kapal komersial yang terkait dengan Israel, sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Menteri Pertahanan Saudi Khaled bin Salman melakukan perjalanan ke Tiongkok minggu ini untuk membahas kemitraan pertahanan strategis antara Beijing dan Riyadh.
Sumber mengatakan Saudi siap memberikan konsesi kepada Houthi, dengan imbalan menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang menuju Yaman dan berangkat dari pelabuhan Saudi.
Usulan Saudi muncul setelah Departemen Pertahanan Amerika Serikat menarik kapal induk USS Dwight D. Eisenhower dari wilayah tersebut. Sebaliknya, USS Theodore Roosevelt sedang dalam perjalanan dari Pasifik menuju Laut Merah.
Pekan lalu, Yunani juga mengirimkan fregat Psara untuk bergabung dengan misi Operasi Aspides Uni Eropa di Laut Merah.
Akhir pekan lalu milisi Houthi mengaku telah menyerang dua kapal kargo yang terkait dengan Israel, di Laut Merah dan Samudera Hindia.
Juru bicara Houthi Yahya Saree mengatakan serangan di Laut Merah menargetkan kapal Transworld Navigator menggunakan “kapal permukaan tak berawak”.
Saree mengatakan serangan itu dilakukan karena kapal itu milik sebuah perusahaan yang “melanggar larangan memasuki pelabuhan Palestina yang diduduki.”
Ini merupakan serangan kesekian kalinya terhadap kapal yang dilakukan Houthi. Sejak invasi Israel ke Jalur Gaza, kelompok Houthi terus menyerang kapal-kapal yang diyakini terkait dengan Israel.
Setidaknya dua kapal tenggelam akibat serangan Houthi. Houthi juga menyita sebuah kapal dan membunuh sedikitnya tiga pelaut.
(Dna)