Pahami.id – Presiden Madura United, Achsanul Qosasi mendorong PSSI untuk kembali berlaga di kompetisi Piala Indonesia di tanah air. Hal ini terkait dengan gaji pemain asing yang cukup mahal sehingga sangat disayangkan hanya ada satu kompetisi sepak bola di Indonesia.
Sejauh ini baru Liga 1 yang dipastikan akan dimainkan untuk musim 2023/2024. Sementara itu, belum ada kejelasan terkait kompetisi piala seperti Piala Indonesia yang terakhir digelar pada 2018 lalu.
Nah, di Liga 1 ada aturan baru soal penggunaan pemain asing. Kini, masing-masing tim bisa mendatangkan enam legiun asing, salah satunya dari ASEAN alias Asia Tenggara.
Ini berbeda dengan musim lalu yang hanya empat pemain dari Asia. Situasi ini memaksa klub merogoh kocek lebih dalam untuk memaksimalkan slot enam legiun asing.
Achsanul menilai, berlebihan jika enam pemain asing itu hanya digunakan untuk satu kompetisi seperti Liga 1. Apalagi, bayaran pemain impor itu tidak sedikit.
“Klub harus membayar gaji enam pemain asing, dan jika jumlah klub kita hitung 18 kali 6, maka ada 108 pemain asing,” kata Achsanul dalam diskusi Seejontor FC tentang Liga Indonesia 2023/2024 di Senayan, Jakarta. , Rabu (31/5/2023).
“Kalau kita bayar mereka sekitar Rp 100 juta per bulan, maka ada pengeluaran Rp 108 miliar untuk menggaji pemain asing di Liga 1. Sayang sekali jika mereka hanya bertanding di satu turnamen,” lanjutnya.
Oleh karena itu, akan lebih baik jika Piala Indonesia dikelola kembali oleh federasi. Ia berharap PSSI bisa memikirkan cara menggelar kompetisi ‘sahabat’ Liga 1, karena tidak semua tim tampil di kompetisi antarklub Asia.
“Klub mengeluarkan banyak uang untuk mendatangkan pemain asing terbaik, tapi mereka hanya bersaing di satu kompetisi,” keluh Achsanul.
“Akan lebih baik jika ada pertandingan tambahan seperti Piala Indonesia, Piala Nusantara, Piala Ketum PSSI, atau kompetisi lain yang diadakan pada hari selain Jumat, Sabtu dan Minggu. Dengan begitu, klub bisa memaksimalkan penggunaan pemain asing,” pungkasnya.