Klub BRI Liga 1 Tak Ingin Bhayangkara FC Jadi Tim Khusus Bagi Pemain Timnas Indonesia, Erick Thohir: Kita Ngalah – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan klub Liga 1 BRI 2023/2024 tidak ingin Bhayangkara FC menjadi klub khusus untuk pembentukan pemain Timnas Indonesia. Namun, Erick tidak menjelaskan alasan penolakan tersebut.

Sebelumnya sempat beredar kabar para pemain timnas Indonesia, khususnya pemain U-20 yang belum dikontrak secara profesional oleh klub, akan berkumpul di Bhayangkara FC. Ini untuk pembinaan bertahap bagi pemain timnas.

Ketua PSSI, Erick Thohir Meninjau Proses Seleksi Timnas U-17 (pssi.org)

Ini mirip dengan Indonesian Basketball League (IBL) dimana ada Indonesia Patriots yang diisi oleh pemain nasional. Jadi, khususnya di sepak bola, kata Erick Thohir, klub yang bertanding Bhayangkara FC tidak memberi berkah.

“Tahun ini sebenarnya kita ingin Bhayangkara masuk dalam formasi timnas, seperti di basket ada Indonesia Patriots. Kalau coba final IBL kemarin, dari Prawira, dari PJ (Pelita Jaya) ada empat sampai lima lulusan Patriot Indonesia dan levelnya tidak kalah dengan pemain senior SM (Satria Muda),” ujar Erick Thohir dalam jumpa pers 25/2020 di Menara 207 Jakarta, Selasa.

“Artinya ada akselerasi, karena kita bukan Eropa yang sistem pendidikannya dari akar rumput. Kita masih kaget, kita tidak boleh terlalu senang bisa menjuarai SEA Games, putri U-19 kita akan mencapai semifinal pertama kali dalam sejarah, bukan itu yang kita harapkan.”

“Yang ingin kita bangun adalah tradisi dan sistem yang baik sehingga kita memiliki kepastian, timnas kita memiliki standar yang baik, ini yang saya katakan, tahun ini kita sudah bernegosiasi dengan klub, apakah Bhayangkara bisa menghitung poin, tapi tidak harus menang? Tapi klub bilang tidak, kita sudah menyerah,” sambungnya.

“Kami mengalah karena mungkin klub akan kaget, tahun depan kita dorong lagi, mudah-mudahan bisa. Saya juga tidak mau jadi pemimpin yang otoriter, klub juga berkontribusi, SSB, wasit, dan semua orang juga membangun sepak bola Indonesia, makanya perlu kesepakatan,” pungkasnya.