Kenapa Legenda Timnas Italia Marah Liga Indonesia Disebut Level Dunia Ketiga? – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Walter Zenga, legenda Timnas Italia dan Inter Milan, marah saat sepak bola Indonesia disebut sebagai sepak bola “dunia ketiga”. Pernyataan ini disampaikannya kepada media Italia, Corriere della Sera.

Walter Zenga dikenal sebagai penjaga gawang kelas dunia pada dekade 1980-1990-an dan memiliki karir yang sukses di Inter Milan selama 16 tahun dari tahun 1978 hingga 1994, dengan total penampilan sebanyak 328 kali.

Ia juga menjadi penjaga gawang utama Timnas Italia dari tahun 1987 hingga 1992 dengan total 58 penampilan di bawah mistar.

Saat ini, Zenga berkarier di Indonesia, khususnya di Persita Tangerang. Ia menduduki posisi The Director of Institutional and Infrastructure Development di klub tersebut.

Keputusan Zenga untuk berkarier di Indonesia mendapatkan tanggapan yang mengejutkan dari publik Italia. Beberapa di antara mereka menganggap bahwa Zenga telah “dibuang” dari Italia ke Indonesia, yang dianggap sebagai negara dunia ketiga dalam dunia sepak bola.

Pelatih Napoli Maurizio Sarri (kanan) menyapa pelatih Crotone Walter Zenga sebelum pertandingan Liga Italia antara SSC Napoli vs FC Crotone pada 20 Mei 2018 di Stadion San Paolo.CARLO HERMANN / AFP.

Publik Italia berpendapat demikian karena Zenga pernah mendapatkan gelar Kiper Terbaik Dunia versi IFFHS selama tiga tahun berturut-turut ketika ia masih aktif sebagai pemain. Ia juga telah melatih beberapa klub top di Eropa, seperti Red Star Belgrade, Sampdoria, dan Palermo.

Zenga memberikan tanggapan mengenai keputusannya bergabung dengan Persita Tangerang. Ia tidak menerima jika sepak bola Indonesia dianggap selevel dengan negara dunia ketiga atau negara dengan prestasi rendah di dunia sepak bola.

Ia mengakui bahwa meskipun tidak selevel dengan sepak bola papan atas, Indonesia memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan olahraga ini.

“Yang membuat saya marah, tentu saja sepak bola Indonesia bukanlah negara dengan peringkat teratas di dunia sepak bola,” ujar Zenga kepada Corriere Della Serra.

“Tetapi itu adalah sepak bola yang berbeda, dengan semangat besar dari masyarakat Indonesia terhadap olahraga ini,” lanjutnya.