Empat Pemain Dipulangkan Gara-gara Mabuk, Marcin Wlodarski Pastikan Polandia Siap Hadapi Jepang – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Pelatih Polandia U-17 Marcin Wlodarski tak khawatir kehilangan empat pemainnya yang harus dipulangkan sebelum mengikuti Piala Dunia U-17 karena masalah disiplin.

Pada Senin (6/11/2023), Federasi Sepak Bola Polandia (PZPN) memulangkan Oskar Tomcezyk, Filip Rozga, Jan Tabedzki, dan Filip Wolski karena kedapatan mabuk di Bali.

Pemain timnas U-17 Polandia saat uji coba melawan Amerika Serikat di Bali. Jelang laga, empat pemain Timnas U-17 Polandia dipulangkan karena kedapatan meminum minuman beralkohol. (Instagram/@laczynaspilka)

“Mereka terpaksa memulangkan mereka karena itu sudah terjadi. Kami sekarang hanya memikirkan pertandingannya saja,” kata Wlodarski saat ditemui sebelum latihan tim di Stadion Arcamanik, Bandung, Jumat (10/11/2023).

“(Disiplin) itu penting sekali jadi kita harus berbuat yang benar,” ujarnya lagi seperti dilansir ANTARA.

Lawan pertama Polandia di Piala Dunia U-17 adalah Jepang yang diperkuat pemain bintang Gaku Wanata, Sabtu (11/11/2023). Melihat pertandingan tersebut, Wlodarski cukup optimistis timnya akan meraih hasil positif.

“Saya sudah mendengar tentang Gaku Wanata, karena dia juara Asia. Kami punya informasi bagus tentang mereka (tim Jepang), kami tahu cara bermain, dan saya pikir kami akan menang,” kata Wlodarski.

“Saya optimis. Saya selalu optimis. Karena ini tim saya dan saya percaya dengan tim saya,” ujarnya.

Soal pemain asuhannya, Wlodarski yakin Karol Borys dan kawan-kawan akan menjadi pemain bagus.

“Dia (Borys) bisa menjadi pemain hebat, tapi dia perlu dimainkan oleh klubnya. Karena situasi saat ini dia lebih banyak duduk di bangku cadangan, jadi dia perlu mendapat menit bermain lebih banyak,” ucapnya.

Tampil di Bandung, Wlodarski mengaku cukup kaget dengan kemacetan lalu lintas di kota tersebut. Timnas U-17 Polandia sendiri terlambat datang ke tempat latihan karena terjebak kemacetan.

“Kami selalu berada di jalan (terjebak kemacetan). Jadi bagi kami ini sesuatu yang baru, karena di Eropa biasanya ada empat hingga lima jalur,” kata Wlodarski.

“Situasi lalu lintas seperti ini tidak normal bagi kami,” tutupnya.