Efek Radja Nainggolan Tak Terasa, Bhayangkara FC Bingung Makin Terbenam di Zona Degradasi – Berita Hiburan

by

Pahami.id – COO Bhayangkara FC, Sumardji sempat bingung sekaligus kaget dengan performa loyo yang terus ditampilkan timnya hingga tak beranjak dari zona degradasi Liga 1 2023-2024.

Kehadiran beberapa pemain andalan seperti Witan Sulaeman bahkan Radja Nainggolan tak memberikan dampak signifikan terhadap performa The Guardian.

Terbaru, Bhayangkara FC kalah telak 1-4 dari PSS Sleman pada laga ke-25 Liga 1 2023-2024 di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Striker Tinggi 193 Cm Ditemukan di Belanda, Shin Tae-yong Tertarik?

Kekalahan ini membuat tim juara Liga 1 2017 itu semakin terpuruk di peringkat bawah. Bhayangkara FC saat ini menempati posisi terakhir atau peringkat 18 dengan koleksi 15 poin dari 25 pertandingan.

Melihat sembilan laga sisa musim ini, Bhayangkara FC berpeluang besar terdegradasi ke Liga 2 jika tidak meraih hasil positif.

Sumardji mengaku kesulitan mencerna situasi yang dialami Bhayangkara FC. Ia merasa tim sudah bekerja keras dalam latihan namun Radja Nainggolan dan kawan-kawan masih menunjukkan performa loyo di laga resmi.

COO Bhayangkara FC Sumardji saat memberikan keterangan pers usai bertanding melawan PSS Sleman (Pahami.id/Adie Prasetyo Nugraha).

“Entahlah, saya juga kaget betapa jeleknya itu,” kata Sumardji usai pertandingan.

“Meskipun saya sudah mengatakan berkali-kali bahwa saya mencoba meluangkan waktu untuk menonton anak-anak berlatih.”

Hasil saat latihan juga bagus, tapi kenapa saat pertandingan seperti ini, saya juga tidak mengerti apa yang terjadi, tambahnya.

Baca juga: Timnas Indonesia Vs Vietnam Kualifikasi Piala Dunia 2026: Troussier Akui Punya Masalah serupa dengan STY

Sumardji mengaku manajemen berencana memecat Mario Gomez jika performa Bhayangkara FC tak kunjung membaik. Katanya, dia akan melihat perkembangan tim pada dua atau tiga pertandingan ke depan.

“Kalau situasi ini tidak otomatis membaik, kami harus bertanggung jawab kepada pelatih,” kata Sumardji.

“Saya hanya harus memberi tenggang waktu kepada pelatih. Kalau dia masih dalam kondisi seperti itu, akibat kontraknya dia harus mundur. Ya, mungkin 2 atau 3 pertandingan lagi,” tutupnya.