Pahami.id – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengaku bingung dengan kabar batalnya duel Persija Jakarta vs PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Karno Utama (SUGBK), Senayan, Jakarta. Awalnya, pertandingan digelar pada 2 Juli.
Isu duel Persija vs PSM yang tak bisa digelar di SUGBK tengah diperbincangkan. Awalnya, Harimau Kemayoran berencana menggelar pertandingan di sana.
Ketua Jakmania, Diky Soemarno, membagikan hasil rapat koordinasi dengan pengurus PPK GBK. Dalam unggahan tersebut, terlihat manajemen PPK GBK tidak merekomendasikan pertandingan Persija vs PSM berlangsung di SUGBK.
“Rekomendasi dari manajemen Pusat Pengelolaan Komplek Bung Karno (PPK-GBK) menyatakan SUGBK tidak dapat digunakan karena faktor keamanan dan kesehatan lapangan rumput dan area Padang Permainan (FOP),” tulis keterangan PPK GBK bahwa diunggah. oleh Diky.
SUGBK baru digunakan untuk kegiatan Bung Karno Moon pada 24 Juni 2023. Sebelumnya, ada uji coba timnas Indonesia melawan Argentina pada 19 Juni.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengaku baru menemui masalah ini. Ia masih menunggu laporan tersebut karena sebelumnya Persija telah menyerahkan SUGBK.
“Belum tahu (kabar Persija vs PSM tidak bisa SUGBK),” kata Ferry Paulus di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Dalam rekomendasinya, PPK GBK juga mengusulkan agar pertandingan dilangsungkan di Stadion Madya, Jakarta. Feri Paulus juga tidak mengetahuinya.
“Sampai saat ini kami belum menerima laporan. Yang pasti LIB kemarin sudah koordinasi dengan Persija karena SUGBK digunakan, ini yang kami koordinasikan karena ada permintaan dari klub lain, sudah ada peninjauan termasuk Persija, kami koordinasikan dari Persija. Tanggal 1 sampai tanggal 2 (Juli),” jelasnya.
“Kalau melihat jadwal yang lain, ada Persebaya, Bali United juga sudah diubah dan dimutakhirkan, sekarang sudah tidak ada laporan lagi,” sambungnya.
Feri menambahkan, Persija memiliki alternatif yakni Stadion Candrabahaga Patriot. Namun, untuk saat ini LIB masih menunggu informasi resmi.
“Kalau begitu jangan berasumsi. Tunggu. Patriot Alternatif,” pungkas pria yang pernah menjabat sebagai direktur olahraga Persija Jakarta itu.
