Daftar 7 Pemain yang Dicoret Bima Sakti dari Seleksi Timnas Indonesia U-17, Empat di Antaranya Pemain Diaspora – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Tujuh pemain, termasuk empat pemain kelahiran asing (diaspora), dicoret dari seleksi Timnas Piala Dunia U-17 2023 saat pemusatan latihan di Jakarta, 9-28 Agustus.

“Ada tujuh nama yang dikirim pelatih Bima kemarin usai pertandingan internal. Ada empat diaspora yang dipulangkan,” kata Indra saat memantau seleksi Timnas U-17 Jakarta di Training Ground Persija, Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023).

Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti saat ditemui di Padang A Senayan, Jakarta. (Sura.com/Adie Prasetyo Nugraha).

Dari tujuh nama yang tersingkir, ada tiga nama pemain lokal di antaranya Muhammad Afazriel dari PSS Sleman, Dimas Arya dari Persipasi Kota Bekasi, dan Muhamad Gaoshirowi dari Persib Bandung.

Sementara empat diaspora yang meninggal adalah Madrid Augusta dari AFC ’34 Alkmaar, Mahesa Ekayanto dari FC Dordrecht, Aaron Nathan dari Youth FC Nottingen, dan Staffan Qabiel dari Academy Sant Cuggat.

Aaron Liam Suitela dari Bulleen Lions FC adalah salah satu dari enam diaspora yang tidak akan dideportasi. Nama lain Welberlieskott de Halim Jardim atau Welber Jardim belum bisa dipastikan karena pemain tersebut belum terpilih dan masih bermain bersama timnya di Sao Paulo U-17.

Di sisi lain, kata Indra, pihaknya telah memanggil tujuh pemain baru untuk menggantikan tujuh pemain yang dipulangkan, diambil dari 17 nama pemain yang diseleksi dari 12 kota.

Dalam kesempatan yang sama, pelatih berusia 60 tahun itu juga mengatakan, nantinya pemain yang lolos seleksi dari 12 kota namun gagal masuk skuat final Piala Dunia U-17 itu akan direkomendasikan ke klub-klub Indonesia yang memiliki tim setingkat usia di Elite Pro Academy (EPA).

“Sebaiknya kita distribusikan ke klub-klub Liga 1 yang akademinya wajib melatih pemain U-14, U-16, U-18, U-20,” jelas Indra.

Indra melihat pilihan ini sebagai sesuatu yang positif agar talenta-talenta muda tidak hilang dan terus berkembang sebagaimana mestinya.

“Kalau dia kembali ke daerah, kami khawatir pembinaan di daerah itu tidak baik,” pungkas Indra.