Pahami.id – Timnas Indonesia tak akan menerapkan taktik parkir bus alias bermain bertahan meski di atas kertas menjadi tim terlemah di Grup D Piala Asia 2023. Hal itu dibenarkan pelatih skuad Garuda, Shin Tae-yong ( TEMBEL).
Skuatnas Indonesia akan mengawali perjalanan Piala Asia 2023 di Qatar dengan menghadapi Irak di Stadion Ahmed bin Ali, Al Rayyan, Senin (15/1/2024) malam ini pukul 21.30 WIB.
Timnas Indonesia termasuk tim dengan peringkat FIFA terendah di antara 24 tim peserta Piala Asia 2023 yang berlangsung di Qatar pada 12 Januari – 10 Februari 2024.
Bahkan di Grup D Piala Asia Qatar, di atas kertas Timnas Indonesia berada di bawah Jepang, Irak, bahkan mungkin Vietnam.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong sadar timnya tak akan dipertimbangkan untuk Piala Asia 2023.
Kendati demikian, pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 ini menegaskan, Timnas Indonesia tidak hanya fokus bertahan untuk meredam kekuatan lawan di seri Grup D Piala Asia mendatang.
STY mengatakan, jika hanya fokus bertahan agar tidak kalah atau tidak terlalu banyak kebobolan, maka tim tidak akan berkembang. Hal inilah yang dipahami pelatih berusia 53 tahun itu tentang sepak bola modern.
Meski ranking FIFA kita hampir terbawah dari 24 peserta kompetisi ini, namun jika hanya bermain di lini belakang dan fokus bertahan, saya rasa sepak bola Indonesia tidak akan berkembang, kata STY seperti dilansir ASEAN Football, Senin (15). . /1 /2024).
“Kami tidak akan bisa berkembang. Oleh karena itu, kami tidak akan melakukan itu (parkir bus) di Piala Asia ini,” kata mantan pelatih klub Korea Selatan, Seongnam Ilhwa.
Shin Tae-yong menjelaskan, ada beberapa ciri tim bagus di sepakbola modern. Salah satunya terkait gaya bermain.
Saat ini, menurut penilaian STY, banyak tim baik klub maupun timnas yang fokus menyerang dari bawah. Strategi ini mengharuskan kiper dan pemain bertahan untuk terlibat aktif dalam permainan.
Untuk itu, Shin Tae-yong memilih pemain yang dinilai sejalan dengan filosofi tersebut. Dari 26 pemain Timnas Indonesia yang terdaftar di Piala Asia 2023, mayoritas berstatus pemain menyerang.
“Kami ingin mengikuti tren sepak bola modern. Jadi kami coba mengikutinya, dengan tidak hanya fokus pada pertahanan, tapi juga fokus pada build-up dan lain sebagainya,” kata STY.
“Taktik kami fokus untuk mengembangkan sepak bola Indonesia, bukan hanya pada hasil,” ujarnya.