Alasan di Balik Pemain Diaspora Aaron Suitela Bertahan di Seleksi Timnas Indonesia U-17 – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, menjelaskan alasan mengapa pemain diaspora Aaron Liam Suitela masih dipertahankan dalam seleksi skuad Garuda Asia.

Meskipun telah memulangkan delapan pemain dari seleksi Timnas Indonesia U-17 yang berlangsung di Jakarta, termasuk empat pemain diaspora, Aaron Liam Suitela tetap berada dalam skuad.

Dari 34 pemain yang sebelumnya mengikuti pemusatan latihan (TC) di Jakarta sejak 9 Juli, beberapa pemain telah diambil keputusan untuk tidak melanjutkan seleksi.

Delapan pemain, termasuk empat pemain diaspora, telah dicoret oleh tim pelatih. Mereka adalah Muhammad Afazriel (PSS Sleman), Aaron Nathan Ang (FC Nottingen Verbandsliga U-17), Dimas Arya (Persipasi Bekasi), Staffan Qabiel Horito (Sant Cuggat FC Academy), Mahesa Ekayanto (FC Dordrecht), Muhamad Gaoshirowi (Persib Academy), Madrid Augusta (AFC ’34 Alkmaar), Arkhan Kaka (Persis Solo), dan Faizal Pratama Naufal (Persekat).

Namun, Aaron Liam Suitela dari klub Bullen Lions FC di kasta kedua Liga Australia tetap bertahan dalam seleksi timnas Indonesia U-17.

Ia dipastikan berada dalam skuad Garuda Asia bersama salah satu pemain diaspora lainnya, Welber Jardim.

Walau Welber Jardim saat ini belum bisa bergabung dengan tim karena berada di Brasil untuk membela timnya.

Keberhasilan Aaron Suitela lolos menjadi pertanyaan besar mengenai alasan mengapa ia dipertahankan, sedangkan empat pemain diaspora lainnya telah dicoret, termasuk Aaron Nathan Ang (FC Nottingen Verbandsliga U-17), Staffan Qabiel Horito (Sant Cuggat FC Academy), Mahesa Ekayanto (FC Dordrecht), dan Madrid Augusta (AFC ’34 Alkmaar).

Bima Sakti menanggapi hal ini dengan menjelaskan bahwa Aaron Suitela, pemain berusia 15 tahun, memiliki kualitas yang bagus dan semangat yang luar biasa. Meskipun ada beberapa catatan, Bima percaya bahwa kemampuan Aaron masih bisa diperbaiki ke depannya.

Oleh karena itu, tim pelatih memberikan kesempatan kepada pemain kelahiran 3 Juli 2007 tersebut untuk terus berada dalam seleksi Timnas U-17.

“Dia punya kemauan, skillnya bisa diperbaiki ke depannya dan kita bisa lihat akhirnya gimana.” ucap Bima Sakti.

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti. (pssi.org)

Meskipun begitu, pelatih asal Balikpapan tersebut menegaskan bahwa seleksi dengan sistem promosi dan degradasi ini belum selesai.

Terutama karena seleksi di 12 kota lainnya juga masih berlangsung. Oleh karena itu, peluang bagi pemain yang berada dalam pemusatan latihan (TC) di Jakarta untuk tetap masuk dalam skuad timnas U-17 Indonesia tetap terbuka, namun juga bisa dicoret jika ada pemain lain yang lebih unggul selama seleksi berlangsung.

Bima Sakti bahkan menyinggung kasus Arkhan Kaka, yang telah dipulangkan ke Persis Solo karena kesepakatan antara PSSI dan klub tersebut.

Meskipun Kaka harus kembali ke klub karena dibutuhkan dalam tim Liga 1 2023/2024, posisinya tetap bisa digantikan jika ada pemain yang memiliki kualitas lebih baik darinya.

Hal yang sama berlaku untuk Aaron, yang harus bersaing dengan Kaka karena keduanya berposisi sebagai penyerang tengah. “Dan ini belum ada yang pasti semua, termasuk Kaka, dia bersaing dengan Kaka,” kata Bima.