Berita Vietnam Mau Pangkas Jumlah Kementerian, Apa Alasannya?

by


Jakarta, Pahami.id

bahasa Vietnam akan melaksanakan reformasi pemerintahan dengan menggabungkan kementerian dan lembaga negara, dari 30 menjadi 21 lembaga pemerintah pada tahun 2025.

Reformasi birokrasi diharapkan selesai pada April 2025, sehingga Vietnam memiliki 13 kementerian, 4 lembaga setingkat menteri, dan tambahan 4 lembaga pemerintah.

Laporan dari DWsalah satu perubahan yang paling signifikan adalah bergabungnya Kementerian Keuangan dengan Kementerian Perencanaan dan Investasi, sehingga membentuk “kementerian super” baru yang disebut Kementerian Keuangan dan Perencanaan Nasional.


Kementerian Perhubungan akan digabung dengan Kementerian Konstruksi, sedangkan Kementerian Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial akan digabung dengan Kementerian Dalam Negeri.

Partai Komunis juga disebut sedang menjalani restrukturisasi. Komisi Urusan Luar Negeri Pusat dan Komite Hubungan Luar Negeri Senat akan diserap ke dalam Kementerian Luar Negeri.

Sementara itu, beberapa lembaga media milik negara, khususnya radio, akan dibubarkan dan stafnya akan dipindahkan ke organisasi berita yang lebih besar.

Meski angka spesifiknya tidak diungkapkan, skala perombakan ini disebut berdampak pada ribuan PNS.

Menurut dokumen Partai Komunis Vietnam yang telah ditinjau Reutersusulan tersebut masih dalam tahap awal dan dapat berubah sebelum disetujui di parlemen pada Februari 2025.

Karena pemotongan kementerian

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, mengatakan rencana reformasi merupakan kebutuhan ekonomi. Ia juga mengatakan, selama ini lembaga-lembaga nasional menjadi “jalan buntu dari segala rintangan”.

To Lam mengungkapkan, perombakan ini bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang “ramping, kompak, kuat, efisien, efektif, dan berdampak”.

Mantan Direktur Central Institute of Economic Management, Nguyen Dinh Cung, mengatakan reformasi ini akan meningkatkan efisiensi perekonomian secara signifikan.

“Proyek investasi mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan prosedurnya. Ketika prosedurnya selesai, peluang bisnis mungkin telah berlalu, dan rencana awal perlu direvisi,” ujarnya.

Cung mengatakan perampingan kementerian dan lembaga negara akan mempermudah pengelolaan investasi, serta skema infrastruktur dan real estate. Selain itu, upaya ini juga akan menyelesaikan beberapa duplikasi kelembagaan.

Reformasi birokrasi di Vietnam terjadi di tengah kekhawatiran terhadap laju pertumbuhan ekonomi.

Sebagai negara yang bergantung pada ekspor, Vietnam disebut-sebut mengalami ketidakpastian hubungan dagang dengan pasar terbesarnya, Amerika Serikat, jelang kepemimpinan Donald Trump.

Trump mengancam akan mengenakan kenaikan tarif sebesar 10%-20% pada semua impor. Trump juga menyebut Vietnam “berperilaku buruk”, karena nilai perdagangannya dengan AS mengalami surplus besar sejak 2019.

(DNA/DNA)