Jakarta, Pahami.id –
Rusia Diklaim menghadapi serangan drone besar -orang lain dari Ukraina Pada hari Selasa (5/27) malam hingga Rabu pagi. Insiden itu menyebabkan Rusia dipaksa untuk menghentikan dua kegiatan penerbangan bandara di Moskow sejenak.
Melalui unggahan ke Telegram, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina meluncurkan setidaknya 112 pesawat ke enam wilayah yang berbeda selama tiga jam sebelum tengah malam. Namun, Moskow mengklaim telah mencegat seluruh drone.
Badan Transportasi Penerbangan Federal melaporkan bahwa keterbatasan kegiatan penerbangan berlaku untuk bandara Vnukovo dan Zhukovsky di Moskow.
Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan bahwa total 12 drone Ukraina menyebabkan ibukota dan ditembak jatuh.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa sekitar 59 drone menargetkan wilayah Bryansk di barat daya dan sisanya diarahkan ke provinsi KEC, Belgorod, Tula, Oryol, dan Kaluga.
Serangan itu tampaknya merupakan serangan balik setelah Ukraina menyatakan serangan besar -besaran dari Rusia selama tiga hari terakhir. Serangan Rusia dianggap sebagai serangan udara paling intens sejak Moskow meluncurkan undangannya ke Ukraina pada tahun 2022.
Dikutip AfpPasukan Rusia hampir setiap hari melaporkan drone Ukraina, tetapi jarang dengan intensitas tinggi ini dalam waktu singkat.
Moskow, yang ratusan kilometer dari garis perbatasan, juga tidak sering menjadi target serangan besar ini.
Tetapi dalam beberapa minggu terakhir, otoritas Rusia harus mengalihkan penerbangan dari bandara di Moskow, dampak serangan Ukraina.
Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan lebih dari 900 pesawat selama tiga hari hingga Senin. Pada hari Minggu saja, 13 warga sipil, termasuk tiga anak, tewas dalam serangan itu.
Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Selasa menekankan bahwa partainya menanggapi “provokasi” Ukraina dengan meluncurkan serangan pesawat terbang dan rudal pada fasilitas publik Rusia.
(RDS)