Berita Trump Minta Kirim Pasukan AS buat Jaga Tambang Tanah Jarang Ukraina

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump Dikatakan bahwa tentara Washington akan ditugaskan Ukraina Untuk memelihara tambang mineral di negara ini.

Empat pejabat anonim Amerika Serikat mengatakan kepada NBC News bahwa permintaan tersebut telah diajukan oleh pemerintah Trump bersamaan dengan permintaan bahwa Ukraina menyerahkan lebih dari 50 persen kepemilikan mineral mereka yang jarang mendarat di Washington.


Melaporkan dari NBC News, Menteri Keuangan sebagai Scott Besent pada hari Rabu (12/2) mengunjungi Kyiv untuk mengajukan proposal sehingga AS dapat memiliki setengah dari mineral darat Ukraina yang langka.

Bessent menyerahkan proposal langsung kepada Presiden Ukraina Volodyyr Zelensky, menurut delapan pejabat AS yang mengetahui pertemuan itu.

Dua pejabat AS mengatakan proposal itu adalah permintaan Ukraina untuk membayar miliaran dolar senjata dan dukungan yang telah diberikan AS kepada Kyiv dalam perangnya melawan Rusia.

Sejak Februari 2022, Amerika Serikat telah memasok Ukraina dengan senjata dan lebih dari $ 300 miliar lainnya (sekitar Rp4.865 triliun).

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump juga mengatakan dia ingin Amerika Serikat mendapatkan mineral darat Ukraina senilai $ 500 miliar (sekitar Rp8.108 triliun) sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan sejauh ini.

“Saya ingin memiliki keamanan tanah yang langka, kami memberi ratusan miliar dolar, mereka memiliki tanah yang langka, dan saya ingin keamanan tanah yang langka,” kata Trump.

Ukraina memiliki sekitar lima persen dari sumber daya mineral dunia. Menurut tiga pejabat AS, mineral di Ukraina sekarang berada di banyak daerah yang dikendalikan oleh pasukan Rusia.

Oleh karena itu, jika ada perjanjian Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang, Amerika Serikat akan dengan senang hati memobilisasi tentara untuk mempertahankan mineral.

Zelensky sendiri menolak untuk memberikan tanah langka Amerika Serikat. Selama pertemuan, dia mengatakan dia harus meninjau proposal dan akan berkonsultasi dengan orang lain tentang hal itu, menurut delapan petugas yang tahu tentang pertemuan itu.

Pada hari Sabtu (15/2), di luar Konferensi Keamanan Munich, Zelensky juga menyatakan bahwa ia tidak setuju dengan proposal Washington. Zelensky menilai bahwa proposal AS tidak sejalan dengan kepentingan negara Kyiv.

“Menurut pendapat saya, dokumen itu tidak siap untuk melindungi kami, minat kami,” kata Zelensky.

(BLQ/DNA/BAC)