Jakarta, Pahami.id –
Presiden Presiden Amerika Serikat Donald Trump Apakah ada taktik baru untuk menyingkirkan imigran. Pemerintah AS sekarang mulai menargetkan anak -anak sekolah.
The New York Times melaporkan bahwa beberapa pejabat federal menahan siswa sekolah menengah (SMA) di Gedung Pengadilan Imigrasi New York minggu lalu.
Dylan bernama 20 tahun ditangkap ketika dia akan mengadakan persidangan rutin di pengadilan New York.
Menurut pernyataan keluarga, Dylan ditangkap pada hari Rabu (5/21) di luar pengadilan di Manhattan yang lebih rendah oleh beberapa imigrasi dan bea cukai AS (petugas imigrasi dan bea cukai/penegakan es).
Ini adalah laporan penangkapan siswa pertama oleh pemerintah. Acara ini menunjukkan bahwa ada perubahan dalam strategi oleh otoritas imigrasi yang benar -benar memperkuat pengusiran imigran di Amerika Serikat.
Menurut The New York Times, para pejabat ICE terlihat berdiri di dalam dan di luar pengadilan imigrasi di seluruh Amerika Serikat.
Sejumlah pengacara imigrasi mengatakan pejabat ICE menargetkan imigran yang kasusnya telah ditolak di pengadilan. Pemberhentian kasus itu sendiri dilakukan atas permintaan pengacara pemerintah sehingga mereka dapat segera diproses.
Walikota New York Eric Adams menolak untuk menjawab berita tentang penangkapan Dylan. Dia menekankan bahwa kasus siswa adalah masalah federal yang tidak ada hubungannya dengan itu.
“Saya tidak mengendalikan kebijakan penegakan federal, mari kita jelaskan,” katanya.
ICE tampaknya menggunakan strategi baru untuk mengusir imigrannya. Sekarang mereka mencoba menargetkan siswa dan imigran lain yang merupakan file dengan menghentikan kasus ini dan menempatkan mereka dalam proses pengusiran yang tidak memerlukan proses pendengaran.
Dylan adalah siswa persiapan Ellis. Akademi di Brox. Sekolah adalah bagian dari sekolah umum yang melayani imigran dewasa yang belajar bahasa Inggris. Dylan adalah salah satu dari 40 ribu siswa migran yang menghadiri New York dalam beberapa tahun terakhir.
Dylan berasal dari Venezuela. Dia hanya datang ke Amerika Serikat pada bulan April 2024 di bawah Program Presiden Joe Biden yang memungkinkan ribuan imigran untuk tinggal dan bekerja sementara di Amerika Serikat sambil melamar suaka.
Menurut ibunya, Dylan tidak memiliki catatan kriminal dan hanya bekerja sebagian ketika dia tidak di sekolah untuk membantu ibu dan dua saudara kandungnya.
(BLQ/DNA)