Berita Transaksi Rp600 T-Bakal Dapat Bansos

by

Jakarta, Pahami.id

Perjudian daring (judul) terus berkembang di Indonesia, bahkan transaksinya mencapai Rp 600 triliun hingga saat ini.

Praktik ini semakin disorot setelah seorang polisi wanita (polwan) membakar suaminya, karena kesal karena uangnya digunakan untuk perjudian online. Sang suami yang berpangkat Brigadir meninggal dunia setelah mengalami luka bakar 96 persen.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (8/6). Kejadian bermula dari suami istri polisi yang adu mulut soal gaji ke-13.


Seorang anggota polisi di Polres Mojokerto Brigadir FN (28) bertanya kepada suaminya Brigadir RDW (27) tentang gajinya yang ke-13 yang hanya tersisa Rp 800 ribu. Padahal, uang di rekening sang suami awalnya berjumlah Rp 2,8 juta.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Motif di balik kejadian ini adalah kakak Almarhum Brigadir RDW sering menghabiskan uang belanja yang seharusnya digunakan untuk menghidupi ketiga anaknya, itu wajar, maaf berjudi online, kata Kapolsek. Humas Polda Jatim Kompol Dirmanto, Minggu (9/6).

Meningkatnya kejadian tersebut membuat Presiden Joko Widodo terlihat serius menangani perjudian online. Bahkan, ia telah membentuk satuan tugas khusus untuk memberantas praktik judol.

Berikut 7 fakta terbaru perjudian online di Indonesia:

1. Jokowi Bentuk Satgas Judol yang Dipimpin Menko Polhukam

Presiden Jokowi awalnya menyampaikan pesan khusus. Ia meminta masyarakat Indonesia tidak berjudi, baik online maupun offline.

“Banyak hal yang terjadi karena perjudian, harta benda terjual habis, karena perjudian, suami istri bercerai, karena perjudian, kriminalitas, kekerasan, dan tidak sedikit pula yang diakibatkannya. dalam kematian,” ujarnya dalam YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (12/6).

Sehari setelahnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi mengatakan, Presiden Jokowi resmi membentuk Satgas Pemberantasan Judi Online. Dia menegaskan, Satgas tersebut akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto.

Sementara itu, dia sehari-hari menjabat sebagai kepala bidang pencegahan. Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dipercaya Presiden Jokowi sebagai penanggung jawab penindakan sehari-hari.

Jam kerja satgas diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satgas Pemberantasan Judi Online. Satgas ini akan bekerja mulai 14 Juni 2024-31 Desember 2024, meski dapat diperpanjang melalui Keputusan Presiden.

2. Jokowi Menutup 2,1 Juta Situs Judi Online

Presiden Jokowi mengaku sudah memberantas perjudian online, sejak sebelum satgas dibentuk. Ia pun mengaku telah menutup 2,1 juta situs judul di Indonesia.

Pemerintah juga terus serius menindak perjudian online dan hingga saat ini lebih dari 2,1 juta situs perjudian online telah ditutup, kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan perjudian online sebagai kejahatan transnasional. Menurutnya, pertahanan terbaik terhadap ancaman tersebut adalah dengan memperkuat setiap individu.

Ia meminta masyarakat tidak ikut serta dalam perjudian online. Jokowi ingin masyarakat bisa mengelola uangnya dengan bijak.

Oleh karena itu, saya mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling memantau, dan juga melaporkan jika ada tanda-tanda perjudian online, lanjutnya.

3. PPATK Catat Judul Transaksi Capai Rp 600 Triliun

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan nilai transaksi perjudian online di Indonesia tidak main-main. Nilai nominalnya mencapai Rp 600 triliun.

“Tahun ini saja (triwulan I 2024) omzet transaksinya sudah mencapai lebih dari Rp 100 triliun. Jadi kalau dijumlahkan tahun-tahun sebelumnya, omzet transaksinya sudah lebih dari Rp 600 triliun,” kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Jumat ( 14/14). 6).

Ivan mengatakan, transaksi terkait kepemilikan saham telah dilakukan di beberapa negara. Meski begitu, dia tidak merinci lebih lanjut negara mana saja yang didata PPATK.

PPATK mengatakan nilai transaksinya berbeda-beda antara Indonesia dan beberapa negara. Ivan menegaskan, jumlah seluruh transaksi kepemilikan cukup signifikan.

“Kami melihat trennya menurun. Namun kami masih mewaspadai pola baru karena permintaan sangat besar, ada potensi peningkatan melihat data kuartal I 2024,” jelasnya.

“Untuk saat ini dapat dikatakan berhasil dicegah dengan memperkuat sinergi antar lembaga, khususnya pada gugus tugas di bawah kepemimpinan Menko Polhukam. Jika penanganannya tidak serius, data menunjukkan angkanya cenderung semakin besar,” imbuh Ivan.

Lanjutkan ke halaman berikutnya…


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);