Jakarta, Pahami.id –
Suasana haru pun terjadi di Istana Negeri saat proses penganugerahan gelar tersebut pahlawan nasional Digelar, Senin (10/11) pagi.
Adik Marsinah, Wijiati, tak kuasa menahan air matanya saat pawai pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada adiknya.
Dalam kesempatan tersebut, Wijiati hadir bersama adik Marsinah, Marsini. Keduanya berperan sebagai ahli waris yang menerima gelar pahlawan nasional Marsinah yang diberikan pemerintah.
Marsinah adalah seorang aktivis dan pengamat buruh pabrik di era Orde Baru. Ia bekerja sebagai buruh di Sidoarjo, kemudian diculik dan dibunuh pada 8 Mei 1993 setelah menghilang selama tiga hari.
Jenazah Marsinah ditemukan di hutan dengan tanda-tanda penyiksaan berat. Kasus ini kemudian menjadi catatan Organisasi Buruh Internasional (ILO) yang dikenal dengan Kasus 1773.
Marsinah dibunuh diduga karena sikap kritisnya terhadap pemerintahan Orde Baru. Sebagai aktivis buruh, Marsinah aktif membangun persatuan untuk memperjuangkan hak-hak rekan-rekannya.
Ia kerap memimpin demonstrasi untuk membela rekan-rekannya yang dipecat oleh perusahaan, seperti aksi 3 dan 4 Mei 1993. Menjadi pemimpin demonstrasi buruh di iklim politik orde baru membutuhkan keberanian yang besar. Hanya sedikit yang berani, salah satunya Marsinah.
Pada hari ini, Marsinah ditetapkan sebagai pahlawan nasional bersama dengan Presiden ke-2 RI, Soeharto, yang menjabat sebagai presiden ketika Marsinah terbunuh.
Selain itu, ia juga dilantik delapan tokoh lainnya. Beberapa di antaranya adalah Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan mantan Menteri Luar Negeri sekaligus Rektor Universitas Padjadjaran Mochtar Kusumaatmadja.
Adik Marsinah, Wijiati, mencium foto sang adik saat parade penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negeri, Jakarta, Senin (10/11).
Momen tersebut terjadi tepat setelah parade pemberian gelar yang dilakukan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Usai memberikan siaran pers kepada awak media, Wijiati menoleh melihat foto Marsinah dan menciumnya.
Sementara itu, pesan penting disampaikan adik Marsinah, Marsini, usai pawai di Istana Negara.
“Saya mohon mulai sekarang kawan-kawan, teruslah berjuang,” kata Marsini.
(MNF/WIS)

