Berita Kakak Marsinah Sempat Takut Penipuan Terkait Gelar Pahlawan Nasional

by
Berita Kakak Marsinah Sempat Takut Penipuan Terkait Gelar Pahlawan Nasional


Jakarta, Pahami.id

Keluarga aktivis buruh Marsinah mengaku takut menjadi korban penipuan dalam menanggapi ajakan pemberian gelar pahlawan nasional dari pemerintah Prabu Subianto.

Marsini yang merupakan kakak perempuan Marsinah mengaku dihubungi terkait pemberian gelar tersebut beberapa hari lalu. Dia bertanya kepada banyak orang karena takut ketahuan scam.

“Begitu ini terjadi, ada kekhawatiran, ada ketakutan, jadi setelah itu yang di link, yang di link itu adalah penerima, teman penerima,” ujarnya, DetikcomMinggu (9/11).


Ia menjelaskan, pihaknya telah meminta beberapa dokumen dalam bentuk digital dalam proses pemberian gelar pahlawan tersebut. Marsini pun meminta doa masyarakat untuk adiknya.

“Saya mohon doanya secara khusus, karena Marsinah belum mempunyai anak, maka saya berdoa karena hasilnya sudah dinikmati teman-teman, saya mohon doanya untuk Marsinah yang telah berkorban,” ujarnya.

Marsini kemudian memastikan akan menghadiri penganugerahan gelar Pahlawan Nasional yang digelar hari ini.

Marsini mengaku usai mendengar kabar Presiden Prabowo akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada adiknya yang gugur dalam perjuangan buruh pada 1993.

Marsini menceritakan pertama kali mengetahui kabar tersebut. Informasi tersebut ia terima dari media dan beberapa jurnalis pada awal Mei 2025, tepat saat memperingati May Day.

“Saya capek saat itu, karena saya sedang bersiap mengumpulkan teman-teman Marsinah di rumah untuk memperingati May Day. Tiba-tiba ada wartawan yang memberitahu saya. Di antara.

Marsini mengatakan, sejak saat itu dirinya dan keluarga berhati-hati menyikapi pemberitaan tersebut karena banyak pihak yang menghubunginya, baik jurnalis maupun pejabat daerah. Sementara itu, proses penetapannya masih berlangsung.

“Saya takut salah ngomong, jadi saya tunggu sampai semuanya pasti, alhamdulillah sekarang sudah jelas gelar Pahlawan Nasional akan resmi diberikan,” ujarnya.

Mengenang Marsinah yang meninggal di usia 24 tahun, ia mengaku bangga sekaligus terharu karena perjuangan adiknya kini diakui pemerintah. Apalagi kehidupan Marsinah saat itu sangat sulit secara ekonomi.

Marsini juga mengungkapkan, perjuangan Marsinah tidak hanya sebatas memperjuangkan upah buruh, tapi juga keberanian seorang perempuan yang menuntut keadilan sosial.

Ia mengatakan, semangat Marsinah dalam menegakkan keadilan sudah terlihat sejak ia masih muda. Marsinah bercita-cita belajar hukum agar bisa membela masyarakat miskin, namun kondisi ekonomi keluarganya membuat cita-citanya tidak tercapai.

Alhasil, Marsinah bekerja sebagai buruh di PT CPS di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Jelang penyerahan penghargaan di Istana Negeri, Marsini juga menjelaskan betapa rumitnya proses administrasi dan verifikasi yang harus dilalui sebelum nama Marsinah dinyatakan sebagai pahlawan nasional.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendorong dan membantu proses ini, termasuk para pejabat daerah dan aktivis buruh.

Marsini berharap gelar ini dapat menjadi pengingat bagi generasi muda akan pentingnya memperjuangkan hak-hak pekerja dan menjaga semangat persatuan.

Baca berita selengkapnya Di Sini.

(tim/dal)