Jakarta, Pahami.id –
Aktivis dan pengawas pekerja pabrik, Marsinah resmi ditunjuk sebagai pahlawan nasional pada Senin (10/11) hari ini.
Parade penetapan pahlawan nasional digelar bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta hari ini.
Keluarga Marsinah pun hadir di Istana Kepresidenan untuk menerima gelar tersebut dari pemerintah.
Sekretaris Militer Presiden menyatakan, penamaan pahlawan nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 116/TK 2025 tentang pemberian gelar Pahlawan Nasional.
Marsinah ditetapkan sebagai pahlawan nasional bersama dengan presiden ke-2 RI, Soeharto, yang menjabat sebagai presiden saat Marsinah terbunuh.
Selain Marsinah dan Soeharto, delapan tokoh lainnya juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Beberapa di antaranya adalah Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan mantan Menteri Luar Negeri sekaligus Rektor Universitas Padjadjaran Mochtar Kusumaatmadja.
Marsinah adalah seorang aktivis dan pengamat buruh pabrik di era Orde Baru. Ia bekerja sebagai buruh di Sidoarjo, kemudian diculik dan dibunuh pada 8 Mei 1993 setelah menghilang selama tiga hari.
Jenazah Marsinah ditemukan di hutan dengan tanda-tanda penyiksaan berat. Kasus ini kemudian menjadi catatan Organisasi Buruh Internasional (ILO) yang dikenal dengan Kasus 1773.
Namanya pertama kali diusulkan sebagai pahlawan nasional pada Hari Buruh, 1 Mei 2025.
Saat itu, Presiden RI Prabowo Subianto mendukung usulan menjadikan Marsinah sebagai pahlawan nasional.
Saya akan dukung Marsinah menjadi pahlawan nasional, kata Prabowo.
(MNF/GIL)
