Berita RI Desak DK PBB Ambil Tindakan Tegas Setop Kekejaman Israel di Gaza

by


Jakarta, Pahami.id

Indonesia mengutuk serangan yang selalu dilakukan militer Israel di Jalur Gaza, termasuk serangan Rumah Sakit Indonesia Di Gaza utara.

Ri mengatakan serangan itu merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.

“Serangan Israel terhadap fasilitas sipil adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional, hukum kemanusiaan internasional, dan hak asasi manusia,” kata pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Selasa (5/20).


Indonesia juga menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas, untuk menghentikan kekejaman Israel.

“Indonesia telah meminta Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas untuk menegakkan hukum internasional dan menghentikan kekejaman Israel,” kata pernyataan itu.

Selain itu, Indonesia juga menyerukan gencatan senjata permanen dan akses terluas untuk mengirim bantuan kemanusiaan untuk realisasi segera.

Pernyataan itu mengikuti serangan Israel dan pengepungan rumah sakit Indonesia di Gaza awal pekan ini.

Dalam sebuah laporan baru-baru ini tentang Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C), dikatakan bahwa tiga generator listrik di Rumah Sakit Indonesia di Gaza dihancurkan oleh pemboman Israel pada hari Selasa (5/20) di pagi hari. Serangan itu menyebabkan listrik dan pasokan air terganggu, menyebabkan kekhawatiran penduduk dan staf rumah sakit.

Mer-C mengatakan situasinya mengkhawatirkan, karena rumah sakit adalah tempat untuk layanan kesehatan dan keselamatan.

“Serangan terhadap fasilitas kesehatan telah diabaikan oleh penyusup sebagai pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional,” kutip pernyataan MER-C.

Dilaporkan dari Al JazeeraIsrael meluncurkan serangan terhadap rumah sakit Indonesia menggunakan non -drone atau drone, sementara pasukannya juga meluncurkan serangan darat di utara dan selatan.

Pejabat kesehatan setempat mengatakan mereka harus menutup rumah sakit Indonesia setelah Israel terus membombardir gedung dan sekitarnya.

Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Dr. Marwan Al Sultan, mengatakan serangan intensif tidak menyebabkan publik datang ke rumah sakit, yang sekarang dipenuhi dengan sekitar 30 pasien dan 15 staf medis.

(DNA/BAC)