Berita Polisi Selidiki Dugaan Pentolan Kadin Cilegon Minta Proyek Rp5 T

by


Jakarta, Pahami.id

Banten Polda Mengatakan bahwa mereka mulai menyelidiki dugaan kasus perpanjangan yang dibuat oleh anggota Kamar Dagang Indonesia dan Indonesia (Kartu) Cilegon terhadap kelompok Chandra Asri bernilai RP5 triliun.

Kepala Komisaris Polisi Hubungan Masyarakat Banten Duarik Hariyanto mengatakan bahwa partainya saat ini mengumpulkan informasi terkait dengan dugaan perpanjangan.


“Saat ini masih diselidiki,” katanya kepada wartawan melalui pesan teks pada hari Rabu (5/14).

Namun, Dirik mengklaim tidak dapat menjelaskan lebih lanjut tentang proses investigasi yang sedang berlangsung. Termasuk hal -hal yang direncanakan untuk memanggil pihak -pihak yang terkait dengan kasus ekstensi yang diduga.

Sebelumnya, video virus yang beredar di media sosial X dengan narasi yang tidak bertanggung jawab tentang seorang pengusaha yang tidak bertanggung jawab meminta proyek RP5 triliun dari Pt Chandra Asri Alkali (CAA).

Tindakan logging mengikuti investasi perusahaan senilai RP15 triliun untuk pembangunan pabrik klorin klorin-klorin (CA-EDC) diklorida.

Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan partainya menolak semua bentuk stres, intimidasi, atau tidak prosedur yang mengganggu kepastian hukum dan kesinambungan investasi di Indonesia.

Karena itu, ia telah mengungkapkan beberapa langkah untuk mengatasi masalah tersebut. Misalnya, memverifikasi informasi ekstensi ke pihak -pihak yang relevan, termasuk Kadin Cilegon.

Selain itu, jika terbukti, Kadin Indonesia akan memberikan pembatasan dalam bentuk kritik, membekukan organisasi untuk menghilangkan mandat atas nama manajemen yang melecehkan nama Kadin.

Upaya lain, termasuk mengorganisir SOP untuk keterlibatan Kadin dalam proyek -proyek strategis untuk mencegah peristiwa di masa depan di Kadin Cilegon dan audit internal Kadin Banten.

“Kadin Indonesia secara ketat menolak semua bentuk stres, intimidasi, atau tidak prosedur yang mengganggu kesinambungan hukum dan kesinambungan investasi di Indonesia,” katanya.

(FRA/TFQ/FRA)