Berita Penerbangan Padat, 36 Kloter Kepulangan Dipindah ke Madinah

by


Jakarta, Pahami.id

Direktur Jenderal Implementasi Haji dan Umrah (Phu) dari Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengungkapkan bahwa kembalinya peziarah 36 peziarah 2025 akan diubah dari lalat asli mereka melalui Jeddah ke Madinah.

Hilman menjelaskan bahwa perubahan di bandara dikembalikan karena kepadatan penerbangan yang dialami oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

“Bahwa dalam hal keberangkatan dan kembalinya peziarah dari 36 kelompok yang masih dari Wave 1 diterbangkan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia akan pulang dari Madinah karena lowongan slot penerbangan,” kata Hilman dalam pertemuan dengan Komisi VIII di kompleks parlemen, Jakarta pada hari Senin (28/4).


Hilman menjelaskan bahwa semua efek dari perubahan di bandara akan ditanggung oleh Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan.

Dia dirinci 36 kelompok yang terkena dampak yang datang dari reli Gome Lombok, Makassar dan Jakarta-Pondok.

“Jadi, beberapa perumpamaan dibagi menjadi beberapa perwakilan, terutama di 3 delegasi ini, kemungkinan besar akan kembali dari Medina,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Perdagangan Garuda di Indonesia Ade R Langardi menjelaskan bahwa partainya masih bernegosiasi dengan Otoritas Publik Arab Saudi (GACA) pada transfer Bandara 36 -sebuah kelompok yang kembali.

Dia juga mengklaim bahwa masih ada kemungkinan perubahan di 36 bandara kloter yang telah kembali.

“Kami akan mencoba, dan kami juga akan dibahas ketika mereka dapat mengkonfirmasi dari negara lain sehingga mereka tahu jumlah slot yang tersedia selama mereka kembali,” kata Ade.

“Tahun lalu pengalaman kami mungkin lebih dari setengah jadwal di Madinah, kami dapat terus pindah ke Jeddah,” katanya.

Tidak hanya itu, ia menekankan bahwa semua jadwal kepergian jemaat yang dilakukan oleh Garuda Indonesia tidak memiliki perubahan.

(MAb/sfr)